Basuki Tak Suka Pakai Data BPS
Penulis : Indra Akuntono | Senin, 12 November 2012 | 13:13 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku lebih memilih cara sederhana dalam menentukan cara penerima Kartu Jakarta Sehat (KJS).
Ia enggan mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS) terkait jumlah warga miskin yang ditandai dengan surat keterangan tidak mampu (SKTM).
"Kita enggak suka pakai BPS. Patokanya sederhana karena kita hanya urus yang mau masuk rumah sakit kelas tiga. Kan orang kaya enggak akan mau di kelas tiga," kata Basuki, seusai memimpin upacara peringatan Hari Pahlawan Nasional di Lapangan Monas, Jakarta, Senin (12/11/2012).
Ia menegaskan bahwa teknis pelaksanaan kartu sehat terbilang lebih mudah karena setiap warga hanya perlu mendaftarkan diri melalu puskesmas dengan menyertakan KTP dan kartu keluarga (KK).
Dengan begitu layanan dan tindakan pengobatan dapat cepat dilakukan tanpa perlu melewati birokrasi yang berbelit-belit seperti program serupa di masa sebelumnya.
"Kita ingin jaga orang sakit agar tidak ditolak oleh rumah sakit karena tidak memiliki surat keterangan tidak mampu (SKTM). Sederhana saja yang mau di rumah sakit kelas tiga pasti orang tak mampu," tegasnya.
Untuk diketahui, dengan KJS maka setiap warga berhak mendapatkan layanan berobat gratis di puskesmas atau saat dirujuk ke rumah sakit kelas tiga yang memiliki MoU dengan Dinas Kesehatan DKI Jakarta.
Kartu ini akan menyasar 4,7 juta jiwa warga DKI dan ditandai dengan peluncuran 3.000 kartu selama 2012 untuk warga di enam kelurahan yang kumuh dan padat penduduk.
Anda sedang membaca artikel tentang
Basuki Tak Suka Pakai Data BPS
Dengan url
http://givesthecoloroflife.blogspot.com/2012/11/basuki-tak-suka-pakai-data-bps.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Basuki Tak Suka Pakai Data BPS
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Basuki Tak Suka Pakai Data BPS
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar