Dia keluar dari hutan, dan meminta pertolongan warga untuk menyerahkan diri. Ramli mengaku tak tahan lapar, dan kesakitan akibat kaki dan pinggangnya yang patah saat melarikan diri dari lapas. Dia melompat dinding tembok lapas setinggi delapan meter kala itu.
"Namun warga curiga dengan rencana napi tersebut, akhirnya warga meminta polisi untuk menjemputnya di salah satu rumah warga Kecamatan Meureubo Aceh Barat, Rabu (21/8/2013) sore," kata Iptu Riyan Citra Yudha, Kasat Reskrim Polres Aceh Barat, Kamis (22/8/2013) di Mapolres Aceh Barat.
Setelah diperiksa di ruang Satuan Reskrim Polres Aceh Barat sekitar empat jam, Ramli Rabu malam langsung diserahkan kepada pihak lapas dengan kondisi kaki dan pinggang terluka, "Dia mengaku mau menyerahkan diri karena tidak tahan lapar dan sakit karena kaki dan pinggang mengalami luka parah," kata Riyan.
Dengan tertangkapnya Ramli, kini tinggal dua orang napi lagi yang masih buron dari sembilan napi yang kabur dari lapas Meulaboh, Aceh Barat, dua hari yang lalu. Dua napi itu adalah, Dedi Woyla (warga Aceh Barat), dan Ibnu Atailah (warga Aceh Besar).
Editor : Glori K. Wadrianto
Anda sedang membaca artikel tentang
Kelaparan dan Patah Kaki, Buron Lapas Meulaboh Serahkan Diri
Dengan url
http://givesthecoloroflife.blogspot.com/2013/08/kelaparan-dan-patah-kaki-buron-lapas.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Kelaparan dan Patah Kaki, Buron Lapas Meulaboh Serahkan Diri
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Kelaparan dan Patah Kaki, Buron Lapas Meulaboh Serahkan Diri
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar