JAKARTA, KOMPAS.com - "Akhirnya, jadi juga Jakarta kita punya MRT (Mass Rapid Transit)," ucap Farhan, memandu acara peletakan batu pertama pembangunan megaproyek MRT di Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Kamis (10/10/2013) pagi.
Kalimat pembuka acara itu menggambarkan perjalanan panjang proyek transportasi DKI. Bayangkan saja, selama dua dekade lebih, MRT hanya berupa desain di meja Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang tak kunjung mendapat respon.
Hari ini, bisa dikatakan sejarah bagi Ibu Kota. Pemprov DKI Di bawah kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama ternyata sukses merealisasikan proyek dengan nilai trilunan rupiah tersebut.
"24 Tahun warga Jakarta mimpi pengin punya MRT. Mungkin sekarang sudah banyak mimpinya yang hilang, harapan enggak dimulai-mulai. Tapi, Alhamdullilah, pagi ini akan dimulai groundbreaking fisik pembangunan MRT," ujar Jokowi, disambut tepuk tangan dari undangan yang hadir.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT MRT Dono Boestami menceritakan berlika-likunya perjalanan proyek tersebut. "Tahap awal pembangunan memang sempat mundur dua tahun. Maka di awal kita percepat, caranya intensitas komunikasi kita tingkatkan, dengan pusat, Pemprov dan DPRD," ujarnya.
Dono secara khusus mengapresiasi anggota DPRD DKI Jakarta karena telah menyetujui anggaran 15 miliar yen untuk pembangunan proyek tersebut. Tanpa wakil rakyat DKI, tidak mungkin percepatan MRT bisa dilaksanakan.
Ketua DPRD DKI Jakarta Ferrial Sofyan juga menyambut baik pembangunan proyek transportasi yang mampu mengangkut 1.200 penumpang satu kali jalan itu. Menurutnya, karena manfaat yang besar bagi masyarakat, dia dan teman-teman dewan menyetujui alokasi anggaran itu.
"Ini hebat. Total anggaran itu Rp 140 miliar yen, pinjaman itu 125 miliar yen dan APBD kita pakai 15 miliar yen. Artinya kita bisa gunakan kekuatan kita sendiri untuk bangun Jakarta," ujarnya.
Usai beberapa sambutan, peresmian pembangunan pun dimulai. Jokowi, Dono dan Ferrial menekan tombol sirine, tanda pembangunan dimulai. Suara raungan sirine itu pun langsung disambut oleh dentuman alat berat yang mengebor tanah. Setelah itu, tanah yang telah dibor akan diisi tiang-tiang beton agar tanahnya tidak longsor.
MRT Jakarta akan membentang dari Lebak Bulus sampai Bundaran HI dengan jalur sepanjang 16 kilometer. MRT akan dibagi menjadi dua, yakni Lebak Bulus-Sisimangaraja menggunakan jalur layang (elevated), sedangkan Sisimangaraja-Bundaran HI menggunakan jalur bawah tanah atau underground.
Editor : Ana Shofiana Syatiri
Anda sedang membaca artikel tentang
\"Akhirnya.. Jadi Juga Jakarta Punya MRT\"
Dengan url
http://givesthecoloroflife.blogspot.com/2013/10/jadi-juga-jakarta-punya-mrt.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
\"Akhirnya.. Jadi Juga Jakarta Punya MRT\"
namun jangan lupa untuk meletakkan link
\"Akhirnya.. Jadi Juga Jakarta Punya MRT\"
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar