Parpol Masih Terjebak Kapital-Popularitas
Penulis : Sandro Gatra | Sabtu, 27 April 2013 | 13:02 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Partai politik dinilai masih terjebak pada kapital dan popularitas dalam menghadapi pemilu, khususnya pemilu legislatif 2014. Parpol harus merubah kondisi tersebut agar para politisinya tidak kembali terjebak kepada tindak pidana korupsi maupun penyimpangan lainnya.
"Partai saat ini terjebak popularitas dan kapital," kata Hanta Yudha peneliti senior Indonesia Institute saat diskusi "Marketing Politik dan Biaya Politik Haruskah Mahal?" yang digelar Cides Indonesia di Gedung The Habibie Center, Jakarta, Sabtu ( 27/4/2013 ).
Hanta mengatakan, biaya politik untuk pemilu 2014 diperkirakan masih akan sangat tinggi. Pasalnya, tidak ada pengaturan yang ketat terkait sumbangan untuk parpol. Meski diatur nominal sumbangan dari perseorangan maupun badan usaha, namun masih dapat disiasati dengan memanipulasi identitas penyumbang. Apalagi, saat ini sama sekali belum ada aturan pembatasan pengeluaran dana kampanye.
Hanta menambahkan, transaksi pemilu sudah dimulai dari proses rekrutmen bakal calon legislatif oleh parpol. Transaksi selanjutnya antara bakal caleg dengan pemilih yang belum menentukan pilihan. Terakhir, kata dia, antara kandidat dengan penyelenggara pemilu.
Masalah paling penting, tambah Hanta, pada proses rekrutmen bakal caleg. Mereka yang dipilih masih ada yang tidak berkualitas. Parpol masih saja mengusung bakal caleg berdasarkan popularitas seperti dari kalangan artis. Dalam menghadapi persaingan, bakal caleg tidak populer memilih jalan pintas dengan menggelontorkan uang.
"Biasanya yang kalah sebelum berperang pilih uang. Tapi tidak semua yang punya uang lolos. Artis di pemilu lalu ada 60-an, yang lolos cuma 16 orang. Jadi mereka terjebak popularitas sama uang," pungkas Hanta.
Anda sedang membaca artikel tentang
Parpol Masih Terjebak Kapital-Popularitas
Dengan url
https://givesthecoloroflife.blogspot.com/2013/04/parpol-masih-terjebak-kapital.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Parpol Masih Terjebak Kapital-Popularitas
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Parpol Masih Terjebak Kapital-Popularitas
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar