ICW: Rancangan APBD Foke Tak Sesuai dengan Jokowi
Penulis : Indra Akuntono | Selasa, 4 Desember 2012 | 13:19 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Pengesahan APBD DKI 2013 diprediksi molor. Hal ini disebabkan komunikasi dan pembahasan antara eksekutif dan legislatif berjalan alot.
Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Danang Widoyoko berpendapat, lamanya waktu pembahasan Rancangan APBD dipicu banyak jumlah mata anggaran hasil limpahan dari masa kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta di era sebelumnya, Fauzi Bowo.
Sehingga, kata dia, lebih baik terlambat asal membawa perubahan signifikan, ketimbang tergesa-gesa tapi tak ada perubahan kentara yang dirasakan warga Ibu Kota.
"Kalau langsung disahkan nanti ada program yang tak teranggarkan. Rancangan APBD yang buat kan Pak Foke, banyak yang enggak sesuai dengan program gubernur sekarang," kata Danang saat dijumpai di Balaikota Jakarta, Selasa (4/12/2012).
Saat ini, kata Danang, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih terus mengevaluasi Rancangan APBD tersebut. Dari seluruh jumlahnya yang mencapai lebih dari 60.000 mata anggaran akan dibuat lebih ringkas dengan mengedepankan efektivitas pada saat pelaksanaannya.
"Meskipun pengesahannya molor tapi enggak apa-apa, lebih baik daripada enggak bawa perubahan. Soalnya mata anggarannya banyak banget, evaluasinya jadi berat," ujarnya.
Sebelumnya, DPRD DKI Jakarta mendesak Pemerintah Provinsi DKI untuk menjelaskan sejumlah program yang dinilai masih samar-samar. Khususnya tentang mekanisme hibah 1.000 bus dan titik pembangunan kampung deret. Terkait itu pihak eksekutif terus mempersiapkan dan menunggu undangan DPRD untuk dapat menjelaskan semuanya secara detil.
Editor :
Ana Shofiana Syatiri
Anda sedang membaca artikel tentang
ICW: Rancangan APBD Foke Tak Sesuai dengan Jokowi
Dengan url
http://givesthecoloroflife.blogspot.com/2012/12/icw-rancangan-apbd-foke-tak-sesuai.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
ICW: Rancangan APBD Foke Tak Sesuai dengan Jokowi
namun jangan lupa untuk meletakkan link
ICW: Rancangan APBD Foke Tak Sesuai dengan Jokowi
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar