2.000 Warga yang Tak Mencoblos Hanya dari RSHS

Written By bopuluh on Sabtu, 23 Februari 2013 | 22.17

BANDUNG, KOMPAS.com -- Sebanyak 2.000 calon pemilih yang tidak mendapatkan kesempatan mencoblos ternyata hanya dari satu rumah sakit, yakni Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, bukan dari berbaagai daerah. Para pemilih mulai dari dokter, perawat, pasien dan seluruh karyawan di berbagai bidang tidak menggunakan hak suaranya karena tak disediakan tempat pemungutan suara (TPS).

Hal itu diungkapkan Kepala Rumah Tangga RSHS Bandung, Budi Rahadian saat ditemui di RSHS, Bandung, Minggu, (24/2/2013). Budi memprediksi jumlah tersebut belum lagi yang termasuk rumah sakit lainnya di Jawa Barat. Dia memperkirakan jutaan lebih rakyat Jabar tidak memilih. Jadi, kata Budi, bisa dikatakan, data yang dikeluarkan KPU tentang calon pemilih yang tidak mencoblos, salah besar atau tidak valid.

"Kami menyesalkan banyak orang yang ada di seisi rumah sakit ini tidak bisa memilih, mulai dari dokter, perawat, pasien dan lainnya. Mereka mempertanyakan kenapa tidak ada TPS mobile," jelas Budi Rahadian.

Seharusnya, kata Budi, mereka bisa memilih kalau saja PPK memberikan A8 atau pengantar untuk pemilih yang tidak bisa mencoblos di lokasi tempat tinggalnya.

"Namun ini tidak, mereka tidak mendapat A8 itu," jelasnya.

Para dokter yang sudah memiliki C6 dari luar Bandung pun bingung karena tidak bisa mencoblos. "Masa sengaja harus pulang ke daerahnya untuk mencoblos," keluhnya.

Budi menilai, KPU tidak bisa mengelola masalah ini dengan baik, dan hal itu sangat disesalkan. "Kami menyesalkan pihak KPU, masalah begini saja tidak bisa teratasi," kata Budi.

Salah satu dokter bedah di RSHS, dr Harfindo Nismal (32) juga mengaku kecewa dengan keadaan seperti ini. "Saya kecewa. Masak, saya yang sudah memliki hak pilih, tidak bisa menggunakan hak pilih saya, saya kecewa sekali. Ini gimana solusinya?. Saya berharap agar hal ini bisa cepat ditemukan solusinya. Kasihan kan orang yang sudah memiliki hak pilih. Ini sistem KPU kayak gimana?," kecamnya.

Limra Purba (34), salah seorang perawat di RSHS Bandung juga menyatakan kecewa. Calon pemilih asal Cibenying Kidul, Cicadas, Kota Bandung ini juga tidak bisa mencoblos. Sebelumnya, dia sempat memohon surat peppindahan memilih di tempat lain (A8), tapi tidak juga diurusi.

"Saya dan keluarga sempat mengurusi agar bisa memilih di tempat lain. Saya disuruh nunggu, tapi nyatanya tidak diurus juga, saya kecewa, padahal saya sudah menentukan pilihan saya. Saya imbau untuk pemilu nanti, janganlah terjadi seperti ini, temukan dong bagaimana solusinya," imbaunya.

Tami (24), pasien RSHS asal Desa Tanjung Asem, Kelurahan Asem, Kecamatan Asem, Kabupaten Subang pun mengaku sedih dan kesal. "Kecewa dan kesal, kenapa tidak bisa memilih, kenapa tidak ada TPS keliling, terpaksa saya tidak bisa memilih. Saya lagi dirawat, masak harus pulang dulu," keluhnya.

Sebelumnya diberitakan, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat, Yayat Hidayat menyebutkan, ada sebanyak 2.000 jiwa yang tidak bisa mencoblos karena tidak terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT). Mereka tak bisa menggunakan hak suaranya karena tidak konfirmasi sebelumnya ke Panitia Pemungutan Suara (PPS) sebelum tanggal 24 Februari 2013, hari ini.


Anda sedang membaca artikel tentang

2.000 Warga yang Tak Mencoblos Hanya dari RSHS

Dengan url

http://givesthecoloroflife.blogspot.com/2013/02/2000-warga-yang-tak-mencoblos-hanya.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

2.000 Warga yang Tak Mencoblos Hanya dari RSHS

namun jangan lupa untuk meletakkan link

2.000 Warga yang Tak Mencoblos Hanya dari RSHS

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger