ISTANBUL, KOMPAS.com - Koalisi oposisi Suriah akan bertemu di Istanbul, Turki, Senin (18/3/2013), untuk memilih perdana menteri pertama mereka. Tokoh yang terpilih akan bertanggung jawab mengelola kawasan yang sudah direbut pemberontak dari pemerintah Suriah.
Tugas pertama perdana menteri terpilih adalah membentuk pemerintahan yang akan bertempat di dalam wilayah Suriah.
Meski pemilihan perdana menteri ini akan meningkatkan kredibilitas opisisi di mata dunia internasional namun kecil kemungkinan pemerintahan oposisi ini bisa menggelar dialog dengan rezim Presiden Bashar al-Assad.
Koalisi Nasional Suriah (SNC) -organisasi payung oposisi- tidak menjamin bahwa pemilihan perdana menteri ini akan berjalan lancar dan sesuai jadwal. Sebab rencana pemilihan sebelumnya juga pernah ditunda.
Sementara itu, di wilayah yang dikuasai pemberontak, pendapat warga terbelah antara mengedepankan layanan dasar untuk warga dan menegakkan hukum. Sebagian warga lain ragu koalisi mampu memilih orang yang kompeten untuk menjalankan pemerintahan.
"Koalisi tidak membumi untuk mengetahui kebutuhan nyata rakyat," kata seorang aktivis asal Aleppo, Abu Hisham.
Sementara itu, aktivis dari Damaskus, Matar Ismail, memandang sudah saatnya kawasan yang sudah "dibebaskan" mendapatkan pemerintahan baru demi kehidupan yang lebih baik.
"Saat ini terdapat lebih dari 10 juta warga Suriah di wilayah yang dikuasai oposisi yang membutuhkan pendidikan dan layanan kesehatan," kata juru bicara koalisi, Walid al-Bunni.
"Namun, jika pemilihan digelar, maka perlu lebih banyak pembicaraan dengan dewan pemerintahan lokal dan kelompok-kelomppk Tentara Pembebasan Suriah (FSA) yang bertempur di Suriah," tambah Walid.
Sejumlah sumber oposisi mengatakan mantan menteri pertanian Asaad Mustapha, pakar ekonomi Osama Kadi, dan eksekutif perusahaan komunikasi Ghassan Hitto menjadi kandidat kuat perdana menteri oposisi.
Kelompok oposisi yang berkumpul di Turki nampaknya akan cenderung memilih seorang administratur ulung yang sudah lama bekerja bersama oposisi. Namun, negara-negara yang mendukung pemberontak seperti Qatar dan Arab Saudi nampaknya juga akan memengaruhi pemilihan.
"Perdana Menteri haruslah tokoh yang sejak awal bergabung dengan revolusi dan lebih baik lagi di masih tinggal di Suriah hingga kini, bukan seseorang yang sudah lama tinggal di luar negeri," kata seorang tokoh oposisi, Haytham al-Maleh.
Anda sedang membaca artikel tentang
Oposisi Suriah Akan Pilih Perdana Menteri
Dengan url
http://givesthecoloroflife.blogspot.com/2013/03/oposisi-suriah-akan-pilih-perdana.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Oposisi Suriah Akan Pilih Perdana Menteri
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Oposisi Suriah Akan Pilih Perdana Menteri
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar