Jokowi Pedekate dengan Warga yang Tolak MRT

Written By bopuluh on Senin, 08 April 2013 | 23.17

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan mass rapid transit (MRT) terus digodok di level pemerintah, dan pada bulan ini nasibnya akan segera diputuskan. Namun begitu, masih banyak pihak yang menolak, khususnya mereka yang tempat tinggalnya terdampak, atau bahkan tergusur dengan pembangunan moda transportasi massal berbasis rel ini.

Beberapa kelompok warga yang menolak adalah mereka yang bermukim di sekitar Fatmawati dan Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Terkait itu, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo bakal melakukan pendekatan khusus untuk mencairkan kerasnya penolakan warga.

"Nanti kita bicarakanlah, kita pedekate (pendekatan) dengan warga," kata Jokowi di Balaikota Jakarta, Selasa (9/4/2013).

Mantan Wali Kota Surakarta ini menegaskan, dirinya enggan larut memikirkan hal yang memicu pembangunan MRT kembali molor. Pasalnya, kajian mega proyek ini telah dilakukan sejak lama, dan tanpa realisasi selama bertahun-tahun.

Saat ini, ia lebih memilih fokus mencari kesepakatan di level elite, dan kontraktor yang bakal terlibat dalam pembangunan MRT. Pendekatan kepada warga baru akan dilakukan setelah proses penggodokan selesai, dan terpilih pemenang tendernya.

"Kalau kita hanya mikir gitu terus, MRT enggak akan kita putuskan dan enggak akan jalan. Nanti mengenai problem seperti itu (penolakan warga) akan kita lakukan pedekate," ujarnya.

Pemprov DKI Jakarta akan segera mengumumkan pemenang tender MRT. Rencananya, pemenang tender proyek senilai Rp 15 triliun itu akan diumumkan bulan ini.

Saat ini, semua persiapan administrasi masih dalam proses, termasuk administrasi bersama Kementerian Keuangan dan Japan International Cooperation Agency (JICA). Peserta lelang dalam megaproyek MRT ini adalah PT Wijaya Karya (Wika) dan Jaya Konstruksi yang menjadi bagian dari konsorsium pengerjaan paket bawah tanah dari Jalan Sisingamangaraja hingga Bundaran HI. Kedua perusahaan akan membangun MRT bersama perusahaan asal Jepang, yakni Shimizu dan Obayashi.

Pembagian kerja di antara empat perusahaan dalam satu konsorsium tersebut adalah 70 persen dikerjakan oleh Shimizu dan Obayashi, yang dibagi dua, masing-masing menanggung 35 persen. Sementara PT Wika dan Jaya Konstruksi mendapat bagian pekerjaan masing-masing 15 persen.

PT Wika juga mengikuti proses tender untuk pengerjaan MRT paket layang (Lebak Bulus sampai Al Azhar) 101, 102, dan 103. Namun, dalam paket layang, Wika akan bekerja sama dengan perusahaan Jepang, Tokyu.

Selain konsorsium itu, peserta lelang lainnya ialah konsorsium Hutama Karya (HK) bersama dengan perusahaan Jepang Sumitomo Mitsui Construction Company. Total tender pengerjaan MRT untuk tiga paket bawah tanah adalah Rp 4 triliun hingga Rp 4,5 triliun. 

Editor :

Ana Shofiana Syatiri


Anda sedang membaca artikel tentang

Jokowi Pedekate dengan Warga yang Tolak MRT

Dengan url

http://givesthecoloroflife.blogspot.com/2013/04/jokowi-pedekate-dengan-warga-yang-tolak.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Jokowi Pedekate dengan Warga yang Tolak MRT

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Jokowi Pedekate dengan Warga yang Tolak MRT

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger