Dr Martha Tilaar Tetap Produktif dan Kreatif di Usia 76

Written By bopuluh on Rabu, 11 September 2013 | 23.17

KOMPAS.com - Produktif dan kreatif, kesan inilah yang muncul dari sosok perempuan yang punya kiprah besar di ranah kecantikan dan herbal, Dr Martha Tilaar, saat merayakan ulang tahunnya ke-76 pada 4 September 2013.

Kepada sejumlah media, Dr Martha berbagi pandangannya mengenai bisnis kecantikan dan rencana-rencananya, di sela perayaan ulang tahunnya di kantor pusat Martha Tilaar Group, di kawasan industri Pulogadung Jakarta.

Swasembada kosmetika dan herbal
Bagi Dr Martha, bisnis kecantikan yang ia rintis 43 tahun silam, akan selalu menjadi perhatiannya. Meski kini perusahaan miliknya menjadi tanggung jawab keempat anaknya, Dr Martha tak berhenti memunculkan ide dan mendorong pemanfaatan sumber daya alam lokal untuk menciptakan produk kecantikan.

Swasembada bahan baku kosmetika dan produk herbal menjadi perhatian utamanya.

"Kita harus mencoba mandiri, apalagi sekarang dollar tinggi. Tapi kita masih dijajah. Beras dijajah, cabai, kedelai. Kita merdeka tapi tetap miskin. Caranya dengan swasembada, baik bahan kosmetika juga obat herbal, karena 90 persen herbal dunia ada di Indonesia," ungkapnya.

Meski tak langsung mengelola perusahaan, Dr Martha masih ambil bagian dalam pengembangan swasembada bahan kosmetika dan herbal ini.

Ia menjelaskan bagaimana riset tetap berjalan hingga akhirnya tercipta masker dari beras putih atau hitam, juga dari kacang hijau.

"Saat ini kami sedang melatih organic planting kepada petani di 33 provinsi," tuturnya.

Dr Martha, atas saran suami, juga masih memikirkan investasi di berbagai daerah yang potensial di Indonesia, terkait swasembada ini. Ia melirik Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan. Ia melihat peluang bisnis terbuka luas dengan membudidayakan cengkeh, kayu manis, pala, minyak zaitun di daerah penghasilnya. Semua bahan alam tersebut ingin ia jadikan bahan baku kosmetika juga produk herbal, untuk pengembangan produk kecantikan dan kesehatan Martha Tilaar Group.

Menurut Dr Martha, program swasembada untuk kosmetika ini telah berjalan lima tahun belakangan. Selain mengelola sendiri tanaman jamu dengan membangun pabrik di Cikarang, Dr Martha juga memperjuangkan obat-obatan herbal di kalangan akademisi.

"Setelah empat tahun perjuangan, pada 2014 nanti Poliklinik Universitas Indonesia akan ada herbal medicine. Akan ada dokter yang praktek dan riset dengan herbal," ungkapnya.

Pemberdayaan
Dr Martha juga masih punya perhatian tinggi terhadap pemberdayaan perempuan. Salah satu langkah nyatanya, dengan melibatkan perempuan dalam program kewirausahaan.

Melalui bisnis spa yang diserahkan kepada putrinya Wulan Tilaar, Dr Martha ingin menjaring lebih banyak perempuan muda untuk berprofesi sebagai terapis spa. Tak hanya berfokus di Bali, tetapi membuka kantong-kantong baru di Pulau Jawa bahkan di luar Jawa.

Tak hanya itu, menggunakan sistem waralaba, Dr Martha juga membuka kesempatan wirausaha melalui franchise Martha Tilaar Salon Day and Spa.

Cara lain mengembangkan kewirausahaan adalah dengan membentuk program pendidikan fashionpreneur di sekolah kecantikan Martha Tilaar.

Wulan Tilaar menjelaskan, kelas fashionpreneur merupakan program pendidikan yang lebih menekankan pada sisi rencana bisnis fashion bukan merancang busana. Sasarannya, lulusan sekolah mode atau desainer, juga mitra desainer yang ingin terjun berbisnis di industri fashion.   

Atas perhatian Dr Martha terhadap masa depan perempuan dan keluarga, ia mengaku tak ingin berhenti menjadi bagian dari pemberdayaan ini.

"Saya mau aktif terus memberikan pengarahan, pendapat, juga mengikuti perkembangan baru. Meski tidak akan terlibat secara langsung,"ungkapnya.

Baginya, bekerja sekaligus menjadi liburan, dan ia tak berpikir untuk segera pensiun.

Atas kepedulian dan kiprahnya inilah, Dr Martha juga masih aktif berbicara di berbagai forum hingga tingkat dunia.

Selain berbagi pengalaman dan ilmu di universitas, ia juga masih rutin terbang ke Amerika Serikat dua kali setiap tahunnya untuk mengikuti rapat rutin program Global Compact PBB.

Karya pribadi
Dr Martha tak hanya berpikir bisnis. Di usia senja, ia juga masih produktif menulis buku. Lagi-lagi, pemberdayaan perempuan menjadi benang merahnya. Ia menuliskan pengalaman kaum ibu yang berjuang untuk mandiri dan berdaya. Ia memilih 15 sosok dari 4.500 kisah, yang diceritakannya melalui buku berjudul From Zero to Hero.

Tak hanya itu, perhatiannya terhadap pernikahan dan keluarga juga melahirkan ide baru. Ia mengaku prihatin dengan pasangan menikah yang bercerai, meski terbilang masih belum lama berumah tangga.

Memeringati hari jadi pernikahannya pada Januari 2014, Dr Martha merencanakan program terkait keprihatinannya ini. Dr Martha masih belum ingin mengumbar program yang lahir dari pemikirannya sendiri ini. Yang pasti, ia mendorong pasangan menikah untuk bisa memupuk hubungan agar pernikahan langgeng serta terhindar dari perceraian.


Anda sedang membaca artikel tentang

Dr Martha Tilaar Tetap Produktif dan Kreatif di Usia 76

Dengan url

http://givesthecoloroflife.blogspot.com/2013/09/dr-martha-tilaar-tetap-produktif-dan.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Dr Martha Tilaar Tetap Produktif dan Kreatif di Usia 76

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Dr Martha Tilaar Tetap Produktif dan Kreatif di Usia 76

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger