JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Mohamad Sohibul Iman meminta Presiden Susilo Bambang Yudhohono menunjuk menteri ekonomi baru. Penunjukkan Hatta Rajasa sebagai pelaksana tugas (Plt) Menkeu, dianggapnya tidak cukup untuk menangani tugas Menkeu dalam mengelola keuangan negara.
"Dalam situasi stabilitas makro ekonomi seperti sekarang ini, harusnya Pelaksana Tugas Menkeu tidak cukup. Saya harap nanti ada Menkeu definitif yang ditetapkan oleh Presiden. Jadi pilihan ke Pak Hatta ini hanya bersifat sementara sebelum diputuskan Menkeu definitif," kata Sohibul Iman melalui siaran pers yang diterima wartawan, Sabtu (20/4/2013).
Sohibul khawatir, Hatta tidak dapat menjalankan tugasnya dengan baik mengingat posisi dia sebagai Ketua Umum Partai Amanat Nasional sekaligus Menteri Koordinator Perekonomian.
"Bagaimanapun juga kondisi Pak Hatta sebagai ketua umum partai sekaligus Menko Perekonomian sudah cukup banyak menyita waktu dan tenaga beliau," ujarnya.
Meskipun demikian, lanjut Sohibul, pihaknya menghargai hak keputusan Presiden dalam menunjuk Hatta sebagai Plt Menkeu menggantikan Agus Martowardojo yang terpilih sebagai Gubernur Bank Indonesia periode 2014-2019 tersebut. Penunjukkan Hatta sebagai Plt Menkeu ini, katanya, merupakan hak prerogatif Presden.
Sohibul juga menyampaikan penilaiannya mengenai kriteria Menkeu baru yang dibutuhkan untuk menggantikan Agus. Menurutnya, Menkeu baru harus pruden mengelola kebijakan fiskal, serta tidak mudah meberikan jaminan proyek-proyek strategis yang berdampak signifikan secara fiskal.
Menkeu baru juga diharapkan mampu independen dalam mengambil keputusan dan bertindak profesional dalam bekerja, serta mempentingkan kepentingan publik di atas kepentingan golongan.
"Ketiga hal ini penting mengingat posisi Menkeu sangat strategis dalam mengelola keuangan negara ini. Terlebih tahun 2013-2014 adalah tahun politik, banyak kepentingan, banyak tekanan dan banyak tantangan yang harus dihadapi," kata Sohibul.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera ini pun mengingatkan, masih banyak pekerjaan rumah bagi seorang Menkeu yang harus diselesaikan. Permasalahan di Kemenkeu, katanya, masih cukup banyak.
"Yang terdekat, bagaimana memitigasi risiko terkait kebijakan subsidi energi, optimalisasi dan pembenahan sektor perpajakan, reformasi birokrasi kementrian, rendahnya serapan anggaran, belum efektifnya APBN sebagai pendorong pertumbuhan dan peningkatan kesejahteraan, kondisi fundamental makroekonomi yang semakin tertekan, serta resesi global yang masih belum pulih" ungkap Sohibul.
Seperti diberitakan sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono resmi menunjuk Hatta Rajasa sebagai Plt Menkeu menggantikan Agus Marto. Penunjukkan ini berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 45/M Tahun 2013 yang ditandatangani oleh Presiden Yudhoyono pada Jumat (19/4/2013).
Juru Bicara Kepresidenan, Julian Aldrin Pasha memastikan, jabatan Hatta sebagai Plt Menkeu ini hanya sementara, atau tidak sampai masa kerja Kabinet Indonesia II berakhir pada 2014 nanti. "Tapi, saya belum mendapat informasi kapan Bapak Presiden akan umumkan (menkeu definitif)," kata Julian, Jumat.