Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Transjakarta di Koridor I dan IX "Mati Kutu"

Written By bopuluh on Selasa, 30 April 2013 | 23.17

Transjakarta di Koridor I dan IX "Mati Kutu"

Penulis : Indra Akuntono | Rabu, 1 Mei 2013 | 13:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Bus transjakarta Koridor I dan IX "mati kutu" karena jalur mereka tertutup buruh. Untuk sementara, dua koridor itu ditutup sementara.

Kepala Unit Pengelola (UP) Transjakarta M Akbar menjelaskan, penghentian operasional dua koridor itu dikarenakan massa buruh yang berdemonstrasi telah memadati ruas jalan di kedua koridor tersebut. Penutupan dua koridor itu dilakukan sejak pukul 10.00, dan akan kembali dibuka saat volume demo sudah mengecil.

"Sudah dihentikan operasinya karena sudah tidak bisa dilintasi lagi," kata Akbar, saat dihubungi wartawan, Rabu (1/5/2013).

Meski semula sudah dicoba untuk disiasati dan tetap beroperasi. Namun besarnya volume demonstran membuat operasionalnya terpaksa dihentikan. Untuk mengamankan Koridor I, pihaknya mengerahkan 50 satuan petugas (satgas), yang disebar di titik-titik rawan.

Dua koridor tersebut memang menjadi fokus perhatian dari UP Transjakarta. Sebab berdasarkan informasi yang diperoleh buruh akan berkumpul di Bundaran HI kemudian melanjutkan aksi ke Istana Negara, DPR RI, serta beberapa kantor kementerian.

Selain dua koridor tersebut, Koridor II (Harmoni-Pulogadung) juga terpaksa dialihkan melalui Pasar Baru. Bus tidak berhenti di Halte Monas, Balaikota, Gambir, dan Kwitang karena terhalang demo di Istana Negara.

Editor :

Ana Shofiana Syatiri


23.17 | 0 komentar | Read More

Area Ponpes Digunakan Timbun Solar

Dampak BBM

Area Ponpes Digunakan Timbun Solar

Penulis : Adi Sucipto | Rabu, 1 Mei 2013 | 13:04 WIB

TUBAN, KOMPAS.com-  Kepolisian Resor Tuban Rabu (1/5/2013) sekitar pukul 10.00 mengamankan truk tangki milik PT MKP bernomor polisi L 8095 RQ berisi 8.000 ton solar di area Pondok Pesantren "NM" di Kaligede, Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

Solar itu diperkirakan akan dikirim untuk kebutuhan industri.

Truk itu ditinggalkan sopirnya saat ketahuan petugas kepolisian. Sebelum diamankan, truk itu mengisi solar dari ponpes dan solarnya akan mengirim solar ke sejumlah industri.

Saat truk keluar ponpes ketahuan petugas kepolisian. Sopir truk membawa truk ke gang buntu lalu kabur sebelum ditangkap.

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Tuban, Ajun Komisaris Wahyu Hidayat menjelaskan polisi tidak mengamankan pengasuh ponpes NH (53) atau memasuki area ponpes untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Polisi hanya mengamankan satu truk tangki berisi 8.000 ton solar bersubsidi. "Yang pasti truk tangki itu mengambil solar dari ponpes," katanya.

Diperkirakan ponpes menampung solar dari penambang minyak tradisional di Wonocolo Bojonegoro dan membeli dalam solar jeriken dari sejumlah SPBU.

Lalu solar ditambung dalam puluhan jeriken jumbo. Selanjutnya mobil tangki mengambil solar yang ditampung di area ponpes.

Editor :

Tjahja Gunawan Diredja


23.17 | 0 komentar | Read More

Kadin Ingin Hubungan Industrial yang Harmonis

JAKARTA, KOMPAS.com -Kadin Indonesia tetap berteguh untuk menjembatani kepentingan dunia usaha dengan tenaga kerja, karena berbagai konflik yang kerap terjadi berkenaan dengan hubungan industrial bisa menjadi hambatan bagi perkembangan perekonomian nasional.

"Kita berusaha mencari solusi yang bisa diterima oleh semua pihak.  Bagaimanapun kegiatan bisnis harus tetap berjalan, namun aspirasi pengusaha dan tenaga kerja juga harus tetap diperhatikan oleh pemerintah dalam rangka menciptakan iklim yang kondusif bagi dunia usaha" kata Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Tenaga Kerja Benny Soetrisno di Jakarta, Rabu (1/5/2013).

Benny mengatakan, berbagai masalah ketenagakerjaa, seperti tuntutan penghapusan outsourcing, ketidaksepakatan upah minimum dan pelaksanaan jaminan sosial harus menjadi perhatian utama yang diperhatikan oleh pemerintah.

"Semua permasalahan itu dapat berdampak negatif terhadap iklim investasi dan menggangu perekonomian yang telah tumbuh baik selama ini, bahkan dikhawatirkan dapat mengancam pelaksanaan kebijaksanaan pembangunan yang pro growth, pro job, pro poor dan pro environment yang menjadi jargon utama kebijakan yang sering digaungkan oleh pemerintah," kata Benny.

Benny juga mengatakan bahwa pihaknya mengharapkan adanya upaya perbaikan hubungan industrial yang lebih kondusif terkait masalah tuntutan pekerja terhadap upah minimum. 

Perlu adanya penataan kembali sistem pengupahan yang lebih adil dan berkelanjutan bagi dunia usaha dan saling menguntungkan antara pengusaha dan para pekerja. 

Justru jangan sampai permasalahan ini mematikan dunia usaha, sehingga berimbas pada kerugian yang dialami kedua belah pihak. 

"Sebagian besar perusahaan padat karya dan UMKM, mengalami kesulitan untuk melaksanakan keputusan kenaikan upah minimum yang baru, karena sangat memberatkan, sehingga aspirasi para pelaku usaha saat ini yang sangat penting adalah penangguhan dan revisi kebijakan upah minimum regional oleh pemerintah agar bisa segera dilakukan," kata Benny.

Akibat dari pemberlakuan upah minimum baru yang ditetapkan, tidak sedikit tenaga kerja yang dirumahkan, karena para pengusaha harus menyesuaikan kondisi dengan tingginya biaya yang harus ditanggung. 

Terlebih sekarang ini tidak sedikit pula para pengusaha yang lebih memilih untuk merelokasi pabriknya ke daerah-daerah yang memberlakukan upah minimum yang lebih rendah dan kompetitif, seperti wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Sebelumnya, para pengusaha telah berkali-kali berupaya agar pemerintah dapat menetapkan kebijakan-kebijakan khusus antara lain berupa insentif fiskal, moneter atau bantuan lain yang dapat menyelamatkan eksistensi dan membantu peningkatan daya saing UMKM dan Perusahaan Padat Karya menyusul adanya tuntutan upah minimum yang dinilai memberatkan dunia usaha.

"Semua harus dikembalikan kepada semangat Tripartit. Tripartit ini bukanlah arena pertarungan kepentingan, tetapi merupakan lembaga untuk mencari solusi WIN-WIN yang harus dihormati oleh pengusaha, pemerintah dan buruh," tandas Benny.

Editor :

Tjahja Gunawan Diredja


23.17 | 0 komentar | Read More

Gubernur dan Wagub Sibuk Kampanye, Buruh Bali Hanya Ditemui Asisten

Gubernur dan Wagub Sibuk Kampanye, Buruh Bali Hanya Ditemui Asisten

Penulis : Kontributor Denpasar, Muhammad Hasanudin | Rabu, 1 Mei 2013 | 13:12 WIB

DENPASAR, KOMPAS.com - Puluhan buruh yang berunjuk rasa di depan Kantor Gubernur Bali, Rabu (1/4/2013) gagal menemui Gubernur ataupun Wakil Gubernur Bali yang tengah sibuk kampanye untuk menjadi  "Bali 1" periode 2013-2018.

Dalam pemilihan Gubernur Bali periode 2013-2018 Made Mangku Pastika harus bertarung dengan wakilnya saat ini AA Ngurah Puspayoga memperebutkan kursi Gubernur Bali.

Pastika maupun Puspayoga saat ini sedang cuti selama dua minggu untuk menjalani masa kampanye. Sehingga, dalam unjuk rasa tadi, para buruh hanya ditemui oleh Asisten III Sekretariat Daerah Bali, Made Santha.

Mantan Kepala Dinas Perhubungan Bali tersebut hanya menampung aspirasi pengunjuk rasa, dan selanjutnya berjanji akan menyampaikannya kepada Gubernur. "Kita akan menerima apa yang menjadi harapan dan dibahas bersama dengan pimpinan," ujar Santha di depan pengunjuk rasa.

Kecewa tak bisa bertemu langsung dengan Gubernur, para pengunjuk rasa hanya bisa berteriak-teriak menyampaikan orasi di depan Kantor Gubernur di bawah pengawalan ketat kepolisian.

Editor :

Glori K. Wadrianto


23.17 | 0 komentar | Read More

KOMPAS.com

Written By bopuluh on Minggu, 28 April 2013 | 23.17

KOMPAS.comKOMPAS.comBupati Bogor Mengaku Diminta Tolong Tanda Tangan IzinRumah Mewah Laris di SurabayaBibit Waluyo Musnahkan Obat dan Makanan IlegalTuris Australia Diperkosa dan Dirampok di BaliLiburan Sekolah, Turis Domestik Pilih ke Luar NegeriSudah 16 Kelompok Unjuk Rasa Lapor Demo "Mayday"Asing Terus Borong SahamHarapan Ibu Menteri kepada JokowiTaksi Express Tambah 2.000 Armada BaruPBB: Susno Buron untuk Alihkan Isu BBMPolisi Belum Temukan M BasriKasus "Bullying" Berawal dari RumahHeather Graham: Perjuangan Aktris Hollywood Lebih BeratPolri Ikut Buru Susno DuadjiMaliq & DEssentials Pun Berdangdut

http://www.kompas.com/ News and Service Mon , 29 Apr 2013 13:15:10 +0000 id 2013 Kompas Cyber Media hourly 1 http://www.kompas.com http://www.kompas.com/data/images/logo_kompas_putih.gif 144 20 KOMPAS.com, Lebih Lengkap, Lebih Luas http://nasional.kompas.com/read/xml/2013/04/29/13121993/Bupati.Bogor.Mengaku.Diminta.Tolong.Tanda.Tangan.Izin. Mon , 29 Apr 2013 13:12:19 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2012/12/14/1057094-aic-bupati-bogor-rachmat-yasin-t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Bupati Bogor Rachmat Yasin mengaku, Ketua DPRD Bogor Iyus Djuher pernah memintanya menandatangani izin lokasi taman pemakaman bukan umum. <a href="http://nasional.kompas.com/read/xml/2013/04/29/13121993/Bupati.Bogor.Mengaku.Diminta.Tolong.Tanda.Tangan.Izin.">[...]</a> http://nasional.kompas.com/read/xml/2013/04/29/13121993/Bupati.Bogor.Mengaku.Diminta.Tolong.Tanda.Tangan.Izin. http://properti.kompas.com/read/xml/2013/04/29/13113037/Rumah.Mewah.Laris.di.Surabaya Mon , 29 Apr 2013 13:11:30 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/04/29/1306042-proyek-surabaya-t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Jika di Jadebotabek, kelas menengah paling aktif bertransaksi, di Surabaya justru kelas premium. Rumah seharga di atas Rp 1,5 miliar laku terjual. <a href="http://properti.kompas.com/read/xml/2013/04/29/13113037/Rumah.Mewah.Laris.di.Surabaya">[...]</a> http://properti.kompas.com/read/xml/2013/04/29/13113037/Rumah.Mewah.Laris.di.Surabaya http://regional.kompas.com/read/xml/2013/04/29/13080981/Bibit.Waluyo.Musnahkan.Obat.dan.Makanan.Ilegal. Mon , 29 Apr 2013 13:08:09 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/04/29/1240264-pemusnahan-oleh-bibit-waluyo-t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Obat dan makanan ilegal sebanyak lima truk yang merupakan hasil operasi BBPOM Semarang dimusnahkan. <a href="http://regional.kompas.com/read/xml/2013/04/29/13080981/Bibit.Waluyo.Musnahkan.Obat.dan.Makanan.Ilegal.">[...]</a> http://regional.kompas.com/read/xml/2013/04/29/13080981/Bibit.Waluyo.Musnahkan.Obat.dan.Makanan.Ilegal. http://regional.kompas.com/read/xml/2013/04/29/13064949/Turis.Australia.Diperkosa.dan.Dirampok.di.Bali Mon , 29 Apr 2013 13:06:49 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2011/09/14/1852476t.JPG" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Seorang turis asal Australia menjadi korban perkosaan dan perampokan di Villa Damais, Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali. <a href="http://regional.kompas.com/read/xml/2013/04/29/13064949/Turis.Australia.Diperkosa.dan.Dirampok.di.Bali">[...]</a> http://regional.kompas.com/read/xml/2013/04/29/13064949/Turis.Australia.Diperkosa.dan.Dirampok.di.Bali http://travel.kompas.com/read/xml/2013/04/29/1306084/Liburan.Sekolah..Turis.Domestik.Pilih.ke.Luar.Negeri Mon , 29 Apr 2013 13:06:08 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/03/15/1718515-khao-yai-di-thailand-t.gif" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Pengunjung &quot;Kompas Travel Mart&quot; lebih mengincar paket wisata ke luar negeri dibanding paket wisata dalam negeri. <a href="http://travel.kompas.com/read/xml/2013/04/29/1306084/Liburan.Sekolah..Turis.Domestik.Pilih.ke.Luar.Negeri">[...]</a> http://travel.kompas.com/read/xml/2013/04/29/1306084/Liburan.Sekolah..Turis.Domestik.Pilih.ke.Luar.Negeri http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/04/29/13021216/Sudah.16.Kelompok.Unjuk.Rasa.Lapor.Demo.Mayday Mon , 29 Apr 2013 13:02:12 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2012/06/08/1129056t.JPG" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Hingga hari ini sudah ada 16 serikat buruh yang memberitahu Polda Metro Jaya tentang rencana aksi mereka di haru buruh, 1 Mei mendatang. <a href="http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/04/29/13021216/Sudah.16.Kelompok.Unjuk.Rasa.Lapor.Demo.Mayday">[...]</a> http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/04/29/13021216/Sudah.16.Kelompok.Unjuk.Rasa.Lapor.Demo.Mayday http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/04/29/13000594/Asing.Terus.Borong.Saham Mon , 29 Apr 2013 13:00:05 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2012/06/26/0920283t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Para investor asing membukukan pembelian bersih senilai Rp 47 miliar. Total nilai transaksi sebesar RP 1,8 triliun. <a href="http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/04/29/13000594/Asing.Terus.Borong.Saham">[...]</a> http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/04/29/13000594/Asing.Terus.Borong.Saham http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/04/29/12571241/Harapan.Ibu.Menteri.kepada.Jokowi Mon , 29 Apr 2013 12:57:12 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/04/29/1112002-jokowi-bidhakara-t.JPG" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak Linda Gumelar mengharapkan Jakarta bisa menjadi kota yang nyaman bagi anak. <a href="http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/04/29/12571241/Harapan.Ibu.Menteri.kepada.Jokowi">[...]</a> http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/04/29/12571241/Harapan.Ibu.Menteri.kepada.Jokowi http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/04/29/12560341/Taksi.Express.Tambah.2.000.Armada.Baru Mon , 29 Apr 2013 12:56:03 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/04/29/1255204-taksi-express-t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Taksi Express akan menambah armadanya dengan 2.000 unit, sehingga total mencapai 10.000 unit. <a href="http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/04/29/12560341/Taksi.Express.Tambah.2.000.Armada.Baru">[...]</a> http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/04/29/12560341/Taksi.Express.Tambah.2.000.Armada.Baru http://nasional.kompas.com/read/xml/2013/04/29/12502879/PBB.Susno.Buron.untuk.Alihkan.Isu.BBM Mon , 29 Apr 2013 12:50:28 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2012/12/07/0903286-kasasi-susno-duadji-ditolak-ma-t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Sekjen PBB BM Wibowo menuding penetapan Susno sebagai buronan hanya upaya pengalihan isu rencana kenaikan harga BBM bersubsidi. <a href="http://nasional.kompas.com/read/xml/2013/04/29/12502879/PBB.Susno.Buron.untuk.Alihkan.Isu.BBM">[...]</a> http://nasional.kompas.com/read/xml/2013/04/29/12502879/PBB.Susno.Buron.untuk.Alihkan.Isu.BBM http://nasional.kompas.com/read/xml/2013/04/29/12481931/Polisi..Belum.Temukan.M.Basri Mon , 29 Apr 2013 12:48:19 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2012/10/17/1922012t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Tim Polri masih berupaya melakukan pencarian <a href="http://nasional.kompas.com/read/xml/2013/04/29/12481931/Polisi..Belum.Temukan.M.Basri">[...]</a> http://nasional.kompas.com/read/xml/2013/04/29/12481931/Polisi..Belum.Temukan.M.Basri http://edukasi.kompas.com/read/xml/2013/04/29/1247598/Kasus.Bullying.Berawal.dari.Rumah Mon , 29 Apr 2013 12:47:59 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/04/29/1246067-kekerasan-pada-anak-bullying-t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Penelitian mengungkapkan, anak yang memiliki orangtua terlalu mengekang lebih mungkin menjadi korban intimidasi fisik dan psikis atau bullying. <a href="http://edukasi.kompas.com/read/xml/2013/04/29/1247598/Kasus.Bullying.Berawal.dari.Rumah">[...]</a> http://edukasi.kompas.com/read/xml/2013/04/29/1247598/Kasus.Bullying.Berawal.dari.Rumah http://entertainment.kompas.com/read/xml/2013/04/29/12454063/Heather.Graham.Perjuangan.Aktris.Hollywood.Lebih.Berat Mon , 29 Apr 2013 12:45:40 UTC+0700Aktris Heather Graham menilai perjuangan aktris Hollywood, Amerika Serikat, lebih berat dibandingkan para aktor. <a href="http://entertainment.kompas.com/read/xml/2013/04/29/12454063/Heather.Graham.Perjuangan.Aktris.Hollywood.Lebih.Berat">[...]</a> http://entertainment.kompas.com/read/xml/2013/04/29/12454063/Heather.Graham.Perjuangan.Aktris.Hollywood.Lebih.Berat http://nasional.kompas.com/read/xml/2013/04/29/12415649/Polri.Ikut.Buru.Susno.Duadji Mon , 29 Apr 2013 12:41:56 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/04/19/1128466-komjen-sutarman-t.JPG" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Kabareskrim Komjen Pol Sutarman mengatakan, pihaknya ikut melacak keberadaan mantan Kabareskrim Komjen Purn Susno Duadji. <a href="http://nasional.kompas.com/read/xml/2013/04/29/12415649/Polri.Ikut.Buru.Susno.Duadji">[...]</a> http://nasional.kompas.com/read/xml/2013/04/29/12415649/Polri.Ikut.Buru.Susno.Duadji http://entertainment.kompas.com/read/xml/2013/04/29/12404716/Maliq..DEssentials.Pun.Berdangdut Mon , 29 Apr 2013 12:40:47 UTC+0700Maliq &amp; DEssentials mengejutkan penggemar mereka dengan memasukkan satu lagu dangdut dalam album terbaru mereka, Sriwedari. <a href="http://entertainment.kompas.com/read/xml/2013/04/29/12404716/Maliq..DEssentials.Pun.Berdangdut">[...]</a> http://entertainment.kompas.com/read/xml/2013/04/29/12404716/Maliq..DEssentials.Pun.Berdangdut

KOMPAS.comKOMPAS.comBupati Bogor Mengaku Diminta Tolong Tanda Tangan IzinRumah Mewah Laris di SurabayaBibit Waluyo Musnahkan Obat dan Makanan IlegalTuris Australia Diperkosa dan Dirampok di BaliLiburan Sekolah, Turis Domestik Pilih ke Luar NegeriSudah 16 Kelompok Unjuk Rasa Lapor Demo "Mayday"Asing Terus Borong SahamHarapan Ibu Menteri kepada JokowiTaksi Express Tambah 2.000 Armada BaruPBB: Susno Buron untuk Alihkan Isu BBMPolisi Belum Temukan M BasriKasus "Bullying" Berawal dari RumahHeather Graham: Perjuangan Aktris Hollywood Lebih BeratPolri Ikut Buru Susno DuadjiMaliq & DEssentials Pun Berdangdut

http://www.kompas.com/ News and Service Mon , 29 Apr 2013 13:15:10 +0000 id 2013 Kompas Cyber Media hourly 1 http://www.kompas.com http://www.kompas.com/data/images/logo_kompas_putih.gif 144 20 KOMPAS.com, Lebih Lengkap, Lebih Luas http://nasional.kompas.com/read/xml/2013/04/29/13121993/Bupati.Bogor.Mengaku.Diminta.Tolong.Tanda.Tangan.Izin. Mon , 29 Apr 2013 13:12:19 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2012/12/14/1057094-aic-bupati-bogor-rachmat-yasin-t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Bupati Bogor Rachmat Yasin mengaku, Ketua DPRD Bogor Iyus Djuher pernah memintanya menandatangani izin lokasi taman pemakaman bukan umum. <a href="http://nasional.kompas.com/read/xml/2013/04/29/13121993/Bupati.Bogor.Mengaku.Diminta.Tolong.Tanda.Tangan.Izin.">[...]</a> http://nasional.kompas.com/read/xml/2013/04/29/13121993/Bupati.Bogor.Mengaku.Diminta.Tolong.Tanda.Tangan.Izin. http://properti.kompas.com/read/xml/2013/04/29/13113037/Rumah.Mewah.Laris.di.Surabaya Mon , 29 Apr 2013 13:11:30 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/04/29/1306042-proyek-surabaya-t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Jika di Jadebotabek, kelas menengah paling aktif bertransaksi, di Surabaya justru kelas premium. Rumah seharga di atas Rp 1,5 miliar laku terjual. <a href="http://properti.kompas.com/read/xml/2013/04/29/13113037/Rumah.Mewah.Laris.di.Surabaya">[...]</a> http://properti.kompas.com/read/xml/2013/04/29/13113037/Rumah.Mewah.Laris.di.Surabaya http://regional.kompas.com/read/xml/2013/04/29/13080981/Bibit.Waluyo.Musnahkan.Obat.dan.Makanan.Ilegal. Mon , 29 Apr 2013 13:08:09 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/04/29/1240264-pemusnahan-oleh-bibit-waluyo-t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Obat dan makanan ilegal sebanyak lima truk yang merupakan hasil operasi BBPOM Semarang dimusnahkan. <a href="http://regional.kompas.com/read/xml/2013/04/29/13080981/Bibit.Waluyo.Musnahkan.Obat.dan.Makanan.Ilegal.">[...]</a> http://regional.kompas.com/read/xml/2013/04/29/13080981/Bibit.Waluyo.Musnahkan.Obat.dan.Makanan.Ilegal. http://regional.kompas.com/read/xml/2013/04/29/13064949/Turis.Australia.Diperkosa.dan.Dirampok.di.Bali Mon , 29 Apr 2013 13:06:49 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2011/09/14/1852476t.JPG" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Seorang turis asal Australia menjadi korban perkosaan dan perampokan di Villa Damais, Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali. <a href="http://regional.kompas.com/read/xml/2013/04/29/13064949/Turis.Australia.Diperkosa.dan.Dirampok.di.Bali">[...]</a> http://regional.kompas.com/read/xml/2013/04/29/13064949/Turis.Australia.Diperkosa.dan.Dirampok.di.Bali http://travel.kompas.com/read/xml/2013/04/29/1306084/Liburan.Sekolah..Turis.Domestik.Pilih.ke.Luar.Negeri Mon , 29 Apr 2013 13:06:08 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/03/15/1718515-khao-yai-di-thailand-t.gif" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Pengunjung &quot;Kompas Travel Mart&quot; lebih mengincar paket wisata ke luar negeri dibanding paket wisata dalam negeri. <a href="http://travel.kompas.com/read/xml/2013/04/29/1306084/Liburan.Sekolah..Turis.Domestik.Pilih.ke.Luar.Negeri">[...]</a> http://travel.kompas.com/read/xml/2013/04/29/1306084/Liburan.Sekolah..Turis.Domestik.Pilih.ke.Luar.Negeri http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/04/29/13021216/Sudah.16.Kelompok.Unjuk.Rasa.Lapor.Demo.Mayday Mon , 29 Apr 2013 13:02:12 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2012/06/08/1129056t.JPG" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Hingga hari ini sudah ada 16 serikat buruh yang memberitahu Polda Metro Jaya tentang rencana aksi mereka di haru buruh, 1 Mei mendatang. <a href="http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/04/29/13021216/Sudah.16.Kelompok.Unjuk.Rasa.Lapor.Demo.Mayday">[...]</a> http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/04/29/13021216/Sudah.16.Kelompok.Unjuk.Rasa.Lapor.Demo.Mayday http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/04/29/13000594/Asing.Terus.Borong.Saham Mon , 29 Apr 2013 13:00:05 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2012/06/26/0920283t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Para investor asing membukukan pembelian bersih senilai Rp 47 miliar. Total nilai transaksi sebesar RP 1,8 triliun. <a href="http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/04/29/13000594/Asing.Terus.Borong.Saham">[...]</a> http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/04/29/13000594/Asing.Terus.Borong.Saham http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/04/29/12571241/Harapan.Ibu.Menteri.kepada.Jokowi Mon , 29 Apr 2013 12:57:12 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/04/29/1112002-jokowi-bidhakara-t.JPG" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak Linda Gumelar mengharapkan Jakarta bisa menjadi kota yang nyaman bagi anak. <a href="http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/04/29/12571241/Harapan.Ibu.Menteri.kepada.Jokowi">[...]</a> http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/04/29/12571241/Harapan.Ibu.Menteri.kepada.Jokowi http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/04/29/12560341/Taksi.Express.Tambah.2.000.Armada.Baru Mon , 29 Apr 2013 12:56:03 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/04/29/1255204-taksi-express-t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Taksi Express akan menambah armadanya dengan 2.000 unit, sehingga total mencapai 10.000 unit. <a href="http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/04/29/12560341/Taksi.Express.Tambah.2.000.Armada.Baru">[...]</a> http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/04/29/12560341/Taksi.Express.Tambah.2.000.Armada.Baru http://nasional.kompas.com/read/xml/2013/04/29/12502879/PBB.Susno.Buron.untuk.Alihkan.Isu.BBM Mon , 29 Apr 2013 12:50:28 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2012/12/07/0903286-kasasi-susno-duadji-ditolak-ma-t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Sekjen PBB BM Wibowo menuding penetapan Susno sebagai buronan hanya upaya pengalihan isu rencana kenaikan harga BBM bersubsidi. <a href="http://nasional.kompas.com/read/xml/2013/04/29/12502879/PBB.Susno.Buron.untuk.Alihkan.Isu.BBM">[...]</a> http://nasional.kompas.com/read/xml/2013/04/29/12502879/PBB.Susno.Buron.untuk.Alihkan.Isu.BBM http://nasional.kompas.com/read/xml/2013/04/29/12481931/Polisi..Belum.Temukan.M.Basri Mon , 29 Apr 2013 12:48:19 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2012/10/17/1922012t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Tim Polri masih berupaya melakukan pencarian <a href="http://nasional.kompas.com/read/xml/2013/04/29/12481931/Polisi..Belum.Temukan.M.Basri">[...]</a> http://nasional.kompas.com/read/xml/2013/04/29/12481931/Polisi..Belum.Temukan.M.Basri http://edukasi.kompas.com/read/xml/2013/04/29/1247598/Kasus.Bullying.Berawal.dari.Rumah Mon , 29 Apr 2013 12:47:59 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/04/29/1246067-kekerasan-pada-anak-bullying-t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Penelitian mengungkapkan, anak yang memiliki orangtua terlalu mengekang lebih mungkin menjadi korban intimidasi fisik dan psikis atau bullying. <a href="http://edukasi.kompas.com/read/xml/2013/04/29/1247598/Kasus.Bullying.Berawal.dari.Rumah">[...]</a> http://edukasi.kompas.com/read/xml/2013/04/29/1247598/Kasus.Bullying.Berawal.dari.Rumah http://entertainment.kompas.com/read/xml/2013/04/29/12454063/Heather.Graham.Perjuangan.Aktris.Hollywood.Lebih.Berat Mon , 29 Apr 2013 12:45:40 UTC+0700Aktris Heather Graham menilai perjuangan aktris Hollywood, Amerika Serikat, lebih berat dibandingkan para aktor. <a href="http://entertainment.kompas.com/read/xml/2013/04/29/12454063/Heather.Graham.Perjuangan.Aktris.Hollywood.Lebih.Berat">[...]</a> http://entertainment.kompas.com/read/xml/2013/04/29/12454063/Heather.Graham.Perjuangan.Aktris.Hollywood.Lebih.Berat http://nasional.kompas.com/read/xml/2013/04/29/12415649/Polri.Ikut.Buru.Susno.Duadji Mon , 29 Apr 2013 12:41:56 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/04/19/1128466-komjen-sutarman-t.JPG" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Kabareskrim Komjen Pol Sutarman mengatakan, pihaknya ikut melacak keberadaan mantan Kabareskrim Komjen Purn Susno Duadji. <a href="http://nasional.kompas.com/read/xml/2013/04/29/12415649/Polri.Ikut.Buru.Susno.Duadji">[...]</a> http://nasional.kompas.com/read/xml/2013/04/29/12415649/Polri.Ikut.Buru.Susno.Duadji http://entertainment.kompas.com/read/xml/2013/04/29/12404716/Maliq..DEssentials.Pun.Berdangdut Mon , 29 Apr 2013 12:40:47 UTC+0700Maliq &amp; DEssentials mengejutkan penggemar mereka dengan memasukkan satu lagu dangdut dalam album terbaru mereka, Sriwedari. <a href="http://entertainment.kompas.com/read/xml/2013/04/29/12404716/Maliq..DEssentials.Pun.Berdangdut">[...]</a> http://entertainment.kompas.com/read/xml/2013/04/29/12404716/Maliq..DEssentials.Pun.Berdangdut


23.17 | 0 komentar | Read More

YLKI: Naikkan Harga BBM, Pemerintah Harus Punya Nyali

Written By bopuluh on Jumat, 26 April 2013 | 23.17

JAKARTA, KOMPAS.com - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) meminta agar pemerintah memiliki nyali politik untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dengan harga tunggal.

Saat ini pemerintah berencana menaikkan harga BBM bersubsidi dengan dua harga. Harga BBM untuk mobil pribadi akan lebih mahal dibanding harga BBM untuk kendaraan roda dua dan angkutan umum.PT Pertamina (Persero) membagi stasiun pengisian bahan bakar umum menjadi empat jenis untuk melaksanakan kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi bagi mobil pribadi.

"Kalau punya nyali politik, pemerintah harus berani menaikkan harga BBM dengan harga tunggal," kata Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi, dalam diskusi "BBM Dua Harga" di Warung Daun Cikini Jakarta, Sabtu (27/4/2013).

Tulus menganggap bahwa pemerintah saat ini belum berani menaikkan harga BBM dengan harga tunggal. Padahal di era pemerintahan sebelumnya, pemerintah berani menaikkan harga BBM sebesar Rp 6.000 per liter. Pada era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono, kata Tulus, harga BBM justru diturunkan.

Tulus berpendapat bahwa saat ini opsi menaikkan harga BBM dengan harga tunggal adalah pilihan pahit bagi pemerintah. Hal ini akan menurunkan pamor partai politik yang ada saat ini, apalagi partai politik pendukung pemerintah.

"Sebenarnya pemerintah harus berani selesaikan masalah harga BBM ini dengan cepat dan tepat. Asal tidak memukul masyarakat bawah, opsi apa pun akan diterima oleh masyarakat," katanya.

YLKI memandang rencana kebijakan menaikkan harga BBM dua harga akan rawan konflik di masyarakat. YLKI mendesak pemerintah lebih rasional menerapkan harga BBM dengan satu harga. "Soal harga, kami serahkan ke pemerintah maupun ekonom. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi, masyarakat juga akan naik daya belinya," kata Tulus.

Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya di Jakarta, Jumat (26/4/2013), mengatakan, keempat jenis SPBU akan menjual BBM bersubsidi dengan harga kombinasi. SPBU jenis pertama akan menjual premium dan solar bersubsidi dengan harga sama, yakni Rp 4.500 per liter. SPBU jenis kedua menjual premium dan solar bersubsidi dengan harga setelah kenaikan. Jenis ketiga menjual premium harga baru dan solar Rp 4.500 per liter. Terakhir adalah SPBU yang menjual premium Rp 4.500 per liter dan solar dengan harga baru.

Melalui kombinasi tersebut, kata Hanung, dari total 5.569 lembaga penyalur yang terdiri dari agen premium minyak solar (APMS) dan SPBU, sebanyak 3.053 lembaga penyalur atau 54 persen akan menyediakan premium Rp 4.500 dan 2.477 lainnya dengan harga baru. Adapun lembaga penyalur yang akan menyediakan solar Rp 4.500 sebanyak 3.218 atau 57,8 persen dan 2.248 lembaga penyalur menyediakan solar dengan harga baru.


23.17 | 0 komentar | Read More

"Eyang... Eyang Foto Bareng, Dong..."

JAKARTA, KOMPAS.com -- Warga sekitar Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karet Tengsing, Jakarta Pusat, Jumat (26/4/201), tampak senang setelah mereka bisa menyaksikan lebih dekat para artis yang hadir dalam pemakaman mendiang Ustaz Jeffry Al Buchori.

Kebanyakan dari mereka langsung menyerbu Faang (vokal), dan Apoy (gitar) untuk berfoto bareng ketika kedua personel grup band Wali tersebut memasuki area TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat.

Hal yang sama juga terjadi pada dua personel band Ungu, Enda (gitar), dan Rowman (drum). Namun, ada juga warga yang gemas dengan idolanya. Seperti yang dialami Ustaz Maulana, ia tak bisa mengelak dari cubitan para ibu-ibu yang "mengepungnya" di tengah pemakaman TPU Karet Bivak.

Di antara sederet artis tersebut, kuasa hukum "orang pintar" Eyang Subur, Ramdhan Alamsyah, juga disasar warga untuk berfoto bareng. "Eyang... Eyang foto bareng dong. Ini lagi hamil takut anaknya ngiler," teriak seorang ibu memanggil Ramdhan.

"Kalo Eyang, kakinya begini dong," jawab Ramdhan sambil mengentakkan kakinya ke tanah sebanyak tiga kali.

Kehadiran Ramdhan di TPU tersebut memang menyita perhatian warga mengingat dirinya belakangan ini sering muncul di layar kaca bersama kliennya. Terlepas dari itu, Ramdhan mengaku sudah lama menjadi jamaah pengajian yang biasa digelar Uje. "Gue kan salah satu jamaah dia yang di Pondok Indah kali," ujar Ramdhan.


23.17 | 0 komentar | Read More

Parpol Masih Terjebak Kapital-Popularitas

Parpol Masih Terjebak Kapital-Popularitas

Penulis : Sandro Gatra | Sabtu, 27 April 2013 | 13:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai politik dinilai masih terjebak pada kapital dan popularitas dalam menghadapi pemilu, khususnya pemilu legislatif 2014. Parpol harus merubah kondisi tersebut agar para politisinya tidak kembali terjebak kepada tindak pidana korupsi maupun penyimpangan lainnya.

"Partai saat ini terjebak popularitas dan kapital," kata Hanta Yudha peneliti senior Indonesia Institute saat diskusi "Marketing Politik dan Biaya Politik Haruskah Mahal?" yang digelar Cides Indonesia di Gedung The Habibie Center, Jakarta, Sabtu ( 27/4/2013 ).

Hanta mengatakan, biaya politik untuk pemilu 2014 diperkirakan masih akan sangat tinggi. Pasalnya, tidak ada pengaturan yang ketat terkait sumbangan untuk parpol. Meski diatur nominal sumbangan dari perseorangan maupun badan usaha, namun masih dapat disiasati dengan memanipulasi identitas penyumbang. Apalagi, saat ini sama sekali belum ada aturan pembatasan pengeluaran dana kampanye.

Hanta menambahkan, transaksi pemilu sudah dimulai dari proses rekrutmen bakal calon legislatif oleh parpol. Transaksi selanjutnya antara bakal caleg dengan pemilih yang belum menentukan pilihan. Terakhir, kata dia, antara kandidat dengan penyelenggara pemilu.

Masalah paling penting, tambah Hanta, pada proses rekrutmen bakal caleg. Mereka yang dipilih masih ada yang tidak berkualitas. Parpol masih saja mengusung bakal caleg berdasarkan popularitas seperti dari kalangan artis. Dalam menghadapi persaingan, bakal caleg tidak populer memilih jalan pintas dengan menggelontorkan uang.

"Biasanya yang kalah sebelum berperang pilih uang. Tapi tidak semua yang punya uang lolos. Artis di pemilu lalu ada 60-an, yang lolos cuma 16 orang. Jadi mereka terjebak popularitas sama uang," pungkas Hanta.


23.17 | 0 komentar | Read More

Berburu Tas Kerajinan Tangan di Inacraft

KOMPAS.com - Pameran hasil kerajinan di Inacraft 2013 terasa jauh berbeda dengan pameran jenis produk lain. Pada pameran gadget atau komputer misalnya, banyak stan berebut memasang harga termurah. Di Inacraft, tak ditemukan perang harga. Masing-masing stan berupaya menyediakan produk yang beragam dan unik, sehingga setiap stan pun berani memasang harga mahal.

Salah satu yang paling diincar adalah tas hasil kerajinan tangan. Ada yang terbuat dari kain batik, lurik, atau ikat, juga yang dari rotan, benang nilon yang dirajut, kulit, pandan, atau bambu. Selain karena fungsinya, tas-tas itu juga menawarkan desain yang sesuai tren.

Seperti koleksi tas Magnolia, yang berasal dari Bali. Tas jinjing yang ditawarkan berbahan dasar kanvas dengan bordiran yang cantik. Padu padan warna dan desainnya pas. Harganya juga turut bervariasi sesuai ukuran dan bentuk, dari Rp 70 ribuan sampai 200 ribuan.

Lain lagi tas rotan milik Anggun Rotan, asal Jogjakarta. Ini adalah kali sepuluh keikutsertaan merek penghasil tas rotan ini di Inacraft. Tas rotan berukuran sedang sampai besar berkisar di harga Rp 200 ribuan sampai 300 ribuan.

"Sejak hari pertama sudah ramai, yang tas rotan kecil sudah ludes, yang besar juga mulai banyak yang tanya," ungkap Panut Mulyawiyata, pemilik Anggun Rotan, saat ditemui Jumat (26/4/2013) lalu.

Tas jinjing dan tas tangan unik lainnya ada di koleksi Dowa, yang terbuat dari benang nilon. Variasi warna dan bentuknya yang fleksibel jika dipadupadankan dengan busana membuat stan produksi tas ini ramai dikunjungi sepanjang hari. Harganya mulai di atas Rp 100.000.

Di stan Gendhis asal Jogjakarta, ada banyak macam bentuk dan bahan yang digunakan untuk tas, seperti rotan, benang nilon, pandan, dan bambu. Koleksi tas dari pandan dan bambu merupakan hasil kerajinan tangan, dan koleksinya terbatas. Tak heran harganya antara Rp 385.000 sampai Rp 400 ribuan.

Inacraft berlangsung selama 24-28 April 2013 di Jakarta Convention Center. Menempati area Main Lobby, Assembly Hall, Plenary Hall, Cendrawasih, serta Hall A dan Hall B, pameran kerajinan terbesar ini diikuti sekitar 1.600 perusahaan kerajinan yang menempati 1.218 stan.

Mengambil tema Sentral from Smart Village to Global Market, Inacraft dirancang untuk memfasilitasi produk kerajinan Indonesia naik ke level internasional. Selain pameran kerajinan Indonesia, acara ini juga diramaikan dengan Inacraft Award, dan gelaran seminar industri kerajinan yang inovatif.

Editor :

Dini


23.17 | 0 komentar | Read More

Dieksekusi, Bagaimana Nasib Pencalegan Susno Duadji

Written By bopuluh on Selasa, 23 April 2013 | 23.17

Dieksekusi, Bagaimana Nasib Pencalegan Susno Duadji?

Penulis : Sabrina Asril | Rabu, 24 April 2013 | 13:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Umum, Komisaris Jenderal (Purn) Susno Duadji, didatangi pihak Kejaksaan, Rabu (24/4/2013) siang, di rumahnya di Bandung, Jawa Barat. Kedatangan pihak kejaksaan untuk melakukan eksekusi terhadap Susno atas kasus korupsi yang menjeratnya. Susno, yang terjerat kasus korupsi pengamanan Pilkada Jawa Barat, saat ini aktif sebagai kader Partai Bulan Bintang (PBB). Ia juga didaftarkan sebagai bakal calon anggota legislatif PBB. Jika dieksekusi Kejaksaan, bagaimana nasib pencalegannya?

Sekretaris Jenderal PBB BM Wibowo mengatakan, pihaknya masih menunggu perkembangan. "Hingga kini masih belum ada komunikasi dengan kami. Tapi nanti kami masih menunggu perkembangannya," ujar Wibowo saat dihubungi Rabu (24/4/2013).

Ia mengungkapkan, Ketua Dewan Syuro PBB Yusril Ihza Mahendra sudah mengetahui eksekusi ini. Namun, Wibowo memastikan bahwa partainya tidak akan ikut campur dalam kasus ini.

"Itu sih nanti Pak Susno sendiri. Itu kasusnya Pak Susno, tidak perlu dari DPP," kata Wibowo.

Eksekusi Susno

Sebelumnya, Mahkamah Agung menolak menolak pengajuan kasasi Susno. Dengan putusan ini, Susno tetap dibui sesuai vonis Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, tiga tahun enam bulan. Hakim menilai Susno terbukti bersalah dalam kasus korupsi PT Salmah Arowana Lestari dan korupsi dana pengamanan Pilkada Jawa Barat. Ia sudah tiga kali tak memenuhi panggilan eksekusi Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan.

Susno menyatakan dirinya tidak dapat dieksekusi dengan berbagai alasan. Pertama, dia menyatakan putusan Mahkamah Agung (MA) yang menolak kasasinya tidak mencantumkan perintah penahanan 3 tahun 6 bulan penjara. Putusan MA hanya tertulis menolak permohonan kasasi dan membebankan biaya perkara kepada terdakwa sebesar Rp 2.500.

Alasan kedua, Susno menilai bahwa putusan Pengadilan Tinggi Jakarta cacat hukum karena salah dalam menuliskan nomor putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Dengan sederet argumen itu, Susno menganggap kasusnya telah selesai.

Baca juga:
Didatangi Kejaksaan, Susno Bersikeras Tak Mau Dieksekusi
Susno Duadji Dieksekusi Kejaksaan di Bandung?

Berita terkait dapat diikuti dalam topik:
Eksekusi Susno Duadji

Editor :

Inggried Dwi Wedhaswary


23.17 | 0 komentar | Read More

Epy Kusnandar: Jangan Pikir Saya dan Istri Selalu Bahagia

KOMPAS.com/ICHSAN SUHENDRA

Epy Kusnandar dan istrinya, Karina Ranau, diabadikan di sela shooting klip video single pertama mereka, "Cinta yang Terluka", di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Selasa (23/4/2013).

JAKARTA, KOMPAS.com -- Artis peran Epy Kusnandar (48) masuk juga ke industri musik Tanah Air. Bersama istrinya, Karina Ranau, ia membawakan single berjudul "Cinta yang Terluka", yang ternyata berkisah tentang rumah tangga mereka.

Epy memiliki alasan untuk menyanyi. "Sekarang lagi musim musikal, aktor di-casting harus bisa nyanyi. Kemarin, di panggung musikal, saya enggak berani ikut casting, karena saya enggak bisa nyanyi. Makanya, saya mau balas dendam," terang Epy ketika diwawancara di lokasi shooting klip video lagu 'Cinta yang Terluka" di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Selasa (23/4/2013).

"Dari beberapa lagu (yang disodorkan) itu, ditawari untuk duet sama suami. Saya ajak suami, coba untuk duet, dia mau," jelas Karina soal asal muasal duetnya dengan Epy.

Lagu tersebut bercerita tentang pasangan suami istri yang tengah bertengkar. Semua masalah tumpah menjadi pertikaian tapi mereka tidak ingin menyelesaikannya dengan kekerasan atau perpisahan. Ternyata, menurut Epy, lirik lagu itu merupakan gambaran dari pengalaman mereka dalam berumah tangga.

"Pertanyannya, masih mungkinkah kita menjalin cinta yang terluka? Ini pengalaman kami pribadi. Kami ingin menyampaikan uneg-uneg. Jangan pikir kami berdua selalu bahagia," jelas Epy, yang main dalam film-film Petualangan Sherina (2000) hingga Bangun Lagi Dong Lupus (2013).


23.17 | 0 komentar | Read More

Yusril: Eksekusi Susno Duadji Kelewatan!

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Syuro Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra menilai, eksekusi terhadap mantan Kabareskrim Komjen (Purn) Susno Duadji oleh pihak kejaksaan tidak memiliki dasar hukum yang kuat. Yusril bahkan menuding eksekusi itu sudah melewati batas.

"Ini sudah kelewatan. Tidak ada dasar eksekusinya, karena keputusan ini sudah batal demi hukum," ujar Yusril saat dihubungi, Rabu (24/4/2013).

Menurut Yusil, kasasi yang diajukan jaksa maupun pihak Susno sama-sama sudah ditolak Mahkamah Agung. Namun, dalam putusan MA itu, tidak disebutkan pernyataan lain yang menguatkan keputusan di tingkat Pengadilan Tinggi (PT).

"MA hanya menolak kasasi. Keputusan itu tidak disebutkan penguatan putusan pengadilan tinggi. Jadi apa dasar eksekusi yang dilakukan Kejaksaan? Kalau berdasarkan surat edaran Jaksa Agung, itu tak berlaku. Apa kekuatan surat edaran itu?," kata mantan Menteri Kehakiman ini.

Ia menegaskan bahwa jaksa seharusnya taat pada undang-undang, bukan pada peraturan yang dibuat pada atasannya. "Selain itu, keputusan di tingkat PT juga salah karena ini perkara orang lain, seharusnya MA memperbaiki ini," tutur Yusril.

"Jadi sejak awal saya tahu ini tidak bisa dieksekusi. Saya berharap reaksi dari polisi karena tidak dibenarkan pada eksekusi kali ini," katanya.

Seperti diketahui, Susno saat ini aktif sebagai kader PBB. Ia juga tercatat sebagai salah satu bakal calon anggota legislatif PBB yang didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum.

Eksekusi Susno

Sebelumnya, Mahkamah Agung menolak menolak pengajuan kasasi Susno. Dengan putusan ini, Susno tetap dibui sesuai vonis Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, tiga tahun enam bulan. Hakim menilai Susno terbukti bersalah dalam kasus korupsi PT Salmah Arowana Lestari dan korupsi dana pengamanan Pilkada Jawa Barat. Ia sudah tiga kali tak memenuhi panggilan eksekusi Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan.

Susno menyatakan dirinya tidak dapat dieksekusi dengan berbagai alasan. Pertama, dia menyatakan putusan Mahkamah Agung (MA) yang menolak kasasinya tidak mencantumkan perintah penahanan 3 tahun 6 bulan penjara. Putusan MA hanya tertulis menolak permohonan kasasi dan membebankan biaya perkara kepada terdakwa sebesar Rp 2.500.

Alasan kedua, Susno menilai bahwa putusan Pengadilan Tinggi Jakarta cacat hukum karena salah dalam menuliskan nomor putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Dengan sederet argumen itu, Susno menganggap kasusnya telah selesai.

Baca juga:
Didatangi Kejaksaan, Susno Bersikeras Tak Mau Dieksekusi
Susno Duadji Dieksekusi Kejaksaan di Bandung?

Berita terkait dapat diikuti dalam topik:
Eksekusi Susno Duadji

Editor :

Inggried Dwi Wedhaswary


23.17 | 0 komentar | Read More

Audiensi di Rumah Makan Ala Jokowi

Audiensi di Rumah Makan Ala Jokowi

Penulis : Indra Akuntono | Rabu, 24 April 2013 | 13:14 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Joko Widodo menepati janjinya kembali menemui warga Petukangan untuk menyelesaikan masalah pembebasan tanah untuk proyekpembangunan tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) West 2. Dia menggelar audiensi dengan warga di salah satu rumah makan di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Puluhan warga pun berduyung-duyung menuju rumah makan tersebut. Di sana, mereka berebutan masuk ke ruang VIP yang disewa Jokowi.

Namun karena tempat duduk terbatas, hanya sekitar 30-an warga yang bisa masuk dan mendapat tempat duduk. Sementara sekitar 40-an orang yang terdiri dari ibu-ibu, bapak-bapak dan anak-anak terpaksa menunggu di luar.

Sebenarnya, Jokowi hanya mengharapkan perwakilannya yang datang. Namun, dia tidak menyangka puluhan warga yang datang. Hal ini membuat Jokowi sama sekali tidak memperlihatkan senyum di wajahnya.

Jokowi pun hanya memperhatikan warga yang berebutan duduk di sambil menanti makanan disajikan. Dia belum mengeluarkan sepatahkatapun sejak tiba di tempat makan tersebut, sekitar pukul 12.30 WIB, Rabu (24/4/2013).

Sebelumnya, warga Pesanggrahan ini merasa keberatan bila harus digusur atau dipindahkan karena lokasi tempat tinggal mereka saat ini sangat strategis. Mereka khawatir penggusuran akan berdampak pada mata pencaharian, dan mengganggu keberlangsungan pendidikan anak.

Selain itu, warga juga mengadukan adanya intimidasi yang sering dialami warga dari oknum-oknum tertentu. Warga dipaksa menyetujui pembebasan lahan. Hingga pukul 13.00 WIB, proses audiensi masih berlangsung.

Editor :

Ana Shofiana Syatiri


23.17 | 0 komentar | Read More

Apa Persiapan Irjen Djoko Hadapi Sidang Perdana

Written By bopuluh on Senin, 22 April 2013 | 23.17

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Kepala Korps Lalu Lintas Kepolisian RI Inspektur Jenderal Polisi Djoko Susilo mempersiapkan kondisi fisiknya sebelum menjalani persidangan perdana di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Selasa (23/4/2013). Djoko merupakan tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi dan pencucian uang terkait proyek simulator ujian surat izin mengemudi (SIM) roda dua dan roda empat di Korlantas Polri.

"Kami sarankan kesehatan fisiknya dijaga. Yang penting kesehatan fisik agar kuat dakwaan itu dibacakan," kata salah satu pengacara Djoko, Teuku Nasrullah.

Dia menduga, pembacaan surat dakwaan jaksa yang tebalnya sekitar 135 halaman itu akan memakan waktu lama. Selain menyarankan untuk menjaga kesehatan, tim pengacara juga mengarahkan Djoko mengenai etika dan tata cara bersidang.

Menurut Nasrullah, pihaknya telah menerima salinan surat dakwaan tersebut pada Jumat pekan lalu. Karena tebalnya surat dakwaan dan berkas perkara, kata Nasrullah, tim pengacara Djoko tidak langsung membacakan eksepsi atau nota keberatan seusai pembacaan dakwaan hari ini.

"Surat dakwaan setebal 120 senti meter, kurang lebih," ujarnya.

Nasrullah juga mengatakan, banyak keterangan saksi dalam surat dakwaan yang tidak sesuai fakta. Tim pengacara Djoko, katanya, akan membuktikan dakwaan KPK tersebut dalam persidangan nantinya.

Adapun Djoko ditetapkan KPK sebagai tersangka kasus dugaan korupsi dan pencucian uang terkait proyek simulator ujian surat izin mengemudi SIM. Dalam surat dakwaannya, tim jaksa KPK menggabungkan perkara korupsi dan pencucian uang Djoko. Untuk perkara korupsinya, Djoko disangka melanggar Pasal 2 Ayat 1 dan atau Pasal 3 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 Ayat 1 Kesatu juncto Pasal 65 Ayat 1 KUHP.

Djoko diduga melakukan perbuatan melawan hukum, menyalahgunakan wewenang untuk memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi, terkait pengadaan simulator berkendara untuk ujian surat izin mengemudi roda dua dan roda empat di Korlantas. Perbuatan itu diduga dilakukan Djoko secara bersama-sama dengan mantan Wakil Kepala Korlantas Polri, Brigadir Jenderal Polisi Didik Purnomo, Direktur PT Citra Mandiri Metalindo Abadi Budi Susanto, dan Direktur PT Inovasi Teknologi Indonesia Sukotjo S Bambang. Ketiga orang ini pun ditetapkan KPK sebagai tersangka.

Untuk kasus dugaan pencucian uangnya, Djoko disangka melanggar Pasal 3 dan atau Pasal 4 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang, kemudian Pasal 3 Ayat 1 dan atau Pasal 6 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2002 tentang tindak pidana yang sama. Terkait dugaan pencucian uang ini, KPK menyita 40-an item aset Djoko yang nilainya sekitar Rp 70 miliar.

Ikuti berita terkait kasus ini dalam topik:
Dugaan Korupsi Korlantas Polri

Editor :

Inggried Dwi Wedhaswary


23.17 | 0 komentar | Read More

May Day 1 Mei, Polda Metro Jaya Siap Layani Buruh

May Day 1 Mei, Polda Metro Jaya Siap Layani Buruh

Penulis : Robertus Belarminus | Selasa, 23 April 2013 | 13:04 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya tengah pro aktif melakukan koordinasi dengan berbagai elemen buruh yang berencana untuk berunjuk rasa pada perayaan Hari Buruh Sedunia yang jatuh pada 1 Mei. Polisi siap melayani para buruh agar pelaksanaan unjuk rasa berlangsung tertib dan lancar.

"Intinya kita akan melayani hari buruh. Baik yang sifatnya unjuk rasa atau perayaan. Kita kordinasikan supaya perayaan hari buruh ini berjalan tertib," kata Wakil Kepala Polda Metro Jaya, Brigadir Jenderal Polisi Sudjarno, saat ditemui di Balai Polda Metro Jaya, Selasa (23/4/2013).

Polda Metro Jaya juga telah mengantisipasi gelombang buruh yang mungkin datang dari luar Jakarta untuk bergabung melakukan unjuk rasa di Ibu kota.

"Sudah dikordinasikan juga jika ada kedatangan buruh dari Jawa Barat dan sekitarnya. Nanti tergantung pemberitahuan yang masuk ke kita, mungkin teman buruh di Bekasi, di Cikarang, Tangerang. Dari pemberitahuan bisa kita mapping dan akan dilayani," kata

Menurutnya, polisi terus berupaya memberikan pemahaman aksi unjuk rasa yang baik agar para buruh dapat menyampaikan aspirasinya dalam suasana tertib dan aman.

Rencananya, pada peringatan hari buruh tanggal 1 Mei mendatang, atau yang dikenal dengan May Day, ribuan buruh dan aktivis pekerja di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) akan berunjuk rasa di depan Istana Kepresidenan dan Gedung DPR/MPR serta enam kantor kementerian. Enam kantor kementerian itu adalah Kementerian Koordinator Kesejehteran Rakyat, Kementerian Koordinator Perekonomian, Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, serta Kementerian Kesehatan.


23.17 | 0 komentar | Read More

Simulasi, Teroris Bom Pusat Reaktor Nuklir

Simulasi, Teroris Bom Pusat Reaktor Nuklir

Penulis : Dian Maharani | Selasa, 23 April 2013 | 13:06 WIB

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Kawanan teroris menyerang Pusat Reaktor Nuklir di lingkungan Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Indonesia (Puspiptek) Serpong, Tangerang Selatan, Selasa (23/4/2013). Mereka berhasil meledakan bom di rumah pompa. Kemudian, bom kedua meledak keras dan menghancurkan pos penjagaan. Hal itu merupakan simulasi penindakan terorisme yang digelar Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di Pusat Reaktor Nuklir.

"Bom di rumah pompa menimbulkan kebocoran radiokatif berbahaya di sekitar lokasi nuklir," kata Koordinator Simulasi BNPT Mayor CZI Robert Eryanto, saat memberi keterangan simulasi.

Sekelompok teroris juga menyandera para ahli nuklir Indonesia yang sedang melakukan penelitian. Tak lama setelah itu, tim antiteror Polri melakukan penyergapan ke lokasi. Baku tembak pun terjadi antara petugas dan pelaku yang tidak mau menyerahkan diri. Setelah baku tembak itu, kawanan teroris yang berjumlah enam orang berhasil dilumpuhkan.

Pembagian tugas dilakukan antara tim dari Polri dan TNI. Pemadam kebakaran dan tim dari Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) juga langsung diturunkan setelah pelaku teroris ditangkap. Untuk menghindari bahaya radiasi pada tubuh, pelaku dan petugas kemudian disterilkan dengan mencuci kaki dan membuka pakaian mereka.

"Mereka melakukan proses pembersihan dari kontaminasi radioaktif," kata Robert.

Tak hanya itu, kendaraan yang memasuki lokasi juga disemprot dengan air bersih agar steril dari bahaya radiasi. Proses itu pun selesai setelah semua dinyatakan aman terkendali dari kontaminasi radioaktif. Robert menjelaskan, ada sekitar 300 personel yang terlibat dalam simulasi itu. Simulasi berlangsung selama kurang lebih satu jam mulai pukul 10.00.

Simulasi yang bekerja sama dengan BATAN, BAPETEN dan International Atomic Energi Association (IAEA) dilakukan untuk meningkatkan kualitas penanganan terorisme di Indonesia. Sebab, terorisme dapat menyerang siapa saja, di mana saja, dan kapan saja.

Editor :

Inggried Dwi Wedhaswary


23.17 | 0 komentar | Read More

Jimmy Page "Naksir" Rumah 47 Kamar

KOMPAS.com - Rumah Kensington ini mulai dijual setelah pemiliknya, mendiang sutradara film dan produser Michael Winner menghembuskan nafas terakhir di tempat tersebut. Belum genap tiga bulan setelah kematian Winner, mansion dengan puluhan kamar tidur di Holland Park, West London tersebut diminati banyak orang. Satu di antaranya selebriti terkenal, Jimmy Page, gitaris Led Zeppelin.

Pada awalnya, rumah besar ini merupakan bangunan yang didedikasikan untuk seorang seniman Victoria Bernama Sir Luke Fildes. Richard Norman Shaw membangunnya untuk Fildes dengan gaya Ratu Anne, terbagi dalam tiga flat. Ayah Winner yang juga merupakan pengusaha properti membeli ketiga flat tersebut pada 1978.

Kini, mansion tersebut memiliki interior mewah hasil karya desainer interior Tessa Kennedy. Winner juga sempat ambil bagian dalam proses desain. Karya-karya seni terpampang di dalamnya, berikut lampu sebanyak 3.400 bohlam. Dengan ribuan lampu yang tidak hanya berada di dalam rumah, Winner pernah berkelakar bahwa rumahnya dapat terlihat dari luar angkasa. Meski mempertahankan ornamen klasik, beberapa sudut rumah ini penuh dengan perabot modern.

Dari 47 ruang yang ada di rumah ini, sebuah kamar besar dua lantai menjadi kamar tidur Winner. Selain itu, masih ada ruang tamu dan ruang makan mewah, kamar tidur tamu, kamar mandi berukuran besar, kolam renang dalam ruangan, ruang sinema, serta ruang khusus mengedit film. Mansion ini pernah menjadi latar lukisan pribadi Edward VII. Saat menggunakan ruang studio Fildes, Edward VII mendeskripsikannya sebagai "salah satu kamar terbaik di London."

Studio Fildes kemudian menjadi kamar tidur Winner. Calon pembeli yang tidak disebutkan namanya oleh Dailymail.co.uk berkesempatan mendapatkan mansion penuh sejarah dan kenangan ini dengan harga puluhan juta poundsterling. Namun, spekulasi yang berkembang justru Jimmy Page, gitaris Led Zeppelin, yang berniat membeli rumah tersebut. Pasalnya, Page saat ini tinggal tidak jauh dari mansion Winner.


23.17 | 0 komentar | Read More

Kiemas: TNI Tak Boleh Ganggu Kantor Partai Politik

Written By bopuluh on Minggu, 21 April 2013 | 23.17

Kiemas: TNI Tak Boleh Ganggu Kantor Partai Politik

Penulis : Sabrina Asril | Senin, 22 April 2013 | 13:07 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi senior PDI Perjuangan Taufiq Kiemas meminta aparat Tentara Nasional Indonesia (TNI) tidak lagi mengganggu kantor partai politik. Taufiq bahkan meminta Panglima TNI untuk menginstruksikan jajaran di bawahnya agar kantor parpol tidak lagi diusik dan justru diamankan dari segala gangguan.

"Mulai sekarang Panglima TNI memberikan kepada seluruh jajarannya, kantor-kantor partai tidak boleh diganggu tapi dijaga. Karena alat demokrasi kita itu parpol. TNI bisa diinstruksikan agar kantor partai tidak usah diganggu, tidak boleh," ujar Taufiq, di Kompleks Parlemen, Senin (22/4/2013).

Ketua Majelis Pemusyawaratan Rakyat itu pun meminta agar peristiwa baku hantam antara aparat TNI dengan petugas keamanan di PDI-P tidak perlu dibesar-besarkan lagi. "Apalagi PDI-P ribut sama TNI, orang bisa bersorak-sorak," kata Taufiq.

Ia juga berharap agar peristiwa itu tidak lagi terjadi di partai-partai politik lainnya. "Kalau kantor partai lain mungkin ribut, lebih gawat dan lebih ramai nanti," katanya.

Sebelumnya, terjadi perkelahian antara Prada Puguh, anggota Yon Zikon 13 TNI Angkatan Darat, dengan seorang remaja pengemudi motor pada Sabtu (20/4/2013) malam di Jalan Raya Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Prada Puguh saat itu tidak terima karena sepeda motornya disenggol remaja itu. Ia pun naik pitam, namun sang remaja yang diketahui identitasnya justru kabur masuk ke dalam Kantor PDI-P yang tak jauh dari lokasi kejadian.

Prada Puguh kemudian memanggil teman-temannya dari Yon Zikon 13 dan mengejar remaja itu. Petugas keamanan PDI-P sempat berusaha melerai namun akhirnya menjadi korban salah sasaran. Polisi Militer TNI Angkatan Darat sudah mengamankan 10 orang anggota Yon Zikon 13.

Editor :

Inggried Dwi Wedhaswary


23.17 | 0 komentar | Read More

Hatta Rajasa Pertimbangkan Norman Kamaru Jadi Caleg

Hatta Rajasa Pertimbangkan Norman Kamaru Jadi Caleg

Penulis : Kontributor Kompas TV, Muzzammil D. Massa | Senin, 22 April 2013 | 13:08 WIB

GORONTALO, KOMPAS.com - Nama Norman Kamaru yang beberapa tahun lalu sempat tenar dengan goyang chaiya chaiya yang diunggah di situs Youtube, kini muncul kembali sebagai politisi. Nama Norman saat ini sedang dipertimbangkan oleh Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa mengisi kursi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dari PAN.

Wakil ketua Dewan Pengurus Wilayah PAN Gorontalo, Dariyanto Gobel menuturkan hal ini di sela-sela pendaftaran Daftar Calon Sementara (DCS) untuk DPRD Provinsi Gorontalo di KPU setempat, Senin (22/4/2013).

Menurut Dariyanto, saat ini nama Norman sedang dipertimbangkan menjadi satu dari tiga orang wakil PAN yang akan bertarung di pemilihan legislatif 2014 lewat daerah pemilihan Gorontalo. "Informasi terakhir dua nama yaitu Norman Kamaru dan Mohammad Dunggio sedang dipertimbangkan oleh bapak Ketua Umum untuk mengisi satu tempat sebagai caleg DPR RI," ujar Dariyanto.

Menurut Dariyanto, Normanlah yang terlebih dahulu "melamar" di partai berlambang matahari tersebut. Mantan anggota brimob tersebut direncanakan akan mengisi nomor urut tiga jika lolos dari pertimbangan internal partai. "Hari ini, sudah akan ada finalisasi apakah Norman jadi kita usung atau tidak. Sebelum didaftarkan di KPU Pusat kepastiannya sudah ada," imbuh Dariyanto.

PAN sendiri sudah memastikan dua nama dari kaum perempuan akan memperebutkan kursi DPR RI dari dapil Gorontalo. Mereka adalah Lola Yunus dan Ruliyanti Katili. Di Gorontalo, PAN masih kekurangan satu nama untuk mengisi kuota 30 persen perempuan. Sampai saat ini proses pendaftaran Daftar Calon Sementara (DCS) masih berlangsung di KPUD Gorontalo.

PKS, Hanura, Golkar, PAN, dan PBB sudah melakukan registrasi. Sementara Demokrat telah memasukkan DCS-nya Minggu kemarin. 

Editor :

Glori K. Wadrianto


23.17 | 0 komentar | Read More

Jokowi: Proyek JLNT Terkendala Anggaran

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana menghentikan proyek Jalan Layang Non Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang kemungkinan akan dilakukan. Hal itu terungkap setelah Gubernur DKI Jakart Joko Widodo membenarkan bahwa ada masalah dala proyek tersebut.

Jokowi menjelaskan, problem yang paling mengganggu dalam proyek JLNT itu adalah mengenai anggarannya. Meski bisa dicari solusi melalui APBD Perubahan, tapi dirinya menyayangkan waktu yang dikorbankan akibat masalah tersebut.

"Ya, sedikit ada problem, masalah penganggaran saja. Rugi waktu memang, (karena) harusnya akhir tahun selesai," kata Jokowi di Balaikota Jakarta, Senin (22/4/2013).

Ia menyampaikan, masalah anggaran dalam proyek itu terjadi karena kendala teknis di lapangan. Target penyelesaian akhir tahun membuat proyek itu tidak dianggarkan di tahun berikutnya.

"Ternyata enggak selesai, sehingga kalau (proyek) ini dilanjutkan ndak ada anggarannya. Makanya harus dianggarkan ke anggaran perubahan," ujarnya.

Secara terpisah, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama telah memberi sinyal untuk menghentikan proyek JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang. Hal itu terlihat dari inisiatifnya yang meminta Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) mengaudit penggunaan anggaran proyek tersebut.

Basuki mengungkapkan, audit itu untuk mengetahui indikasi wanprestasi dalam proyek tersebut. Jika diteruskan, ia mengatakan, akan melakukan tender ulang atau mekanisme lainnya. 

Awalnya, pembangunan jalan layang tersebut ditargetkan selesai akhir tahun 2012, namun penyelesaiannya molor. Menurut informasi, pengerjaan proyek molor atau bahkan mandek karena Basuki memangkas anggaran untuk proyek tersebut.

Ada tiga paket dalam pengerjaan JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang, yaitu paket Casablanca, paket Prof Dr Satrio, dan paket Mas Mansyur. Di antara ketiga paket itu, masih ada satu paket yang masih dalam pengerjaan, yaitu paket Mas Mansyur.

JLNT ini direncanakan akan selesai pada pertengahan tahun ini. Berdasarkan desain awal, JLNT ini memiliki dua pilar di kiri kanan Jalan Prof Dr Satrio, namun karena ada pipa air baku, desain berubah dari dua jalur arah timur dan barat disatukan, di sisi kanan Jalan Satrio.

Hal itulah yang membuat pembangunan di daerah persimpangan Jalan Sudirman itu lebih lambat dibandingkan area pekerjaan lainnya. Sementara itu, di Jalan Prof Dr Satrio, sudah tidak ada pekerjaan apapun. Anggaran proyek JLNT ini menghabiskan sekitar Rp 840 miliar.

Editor :

Ana Shofiana Syatiri


23.17 | 0 komentar | Read More

Dua Siswa SMP Kediri Kerjakan UN di RS

Dua Siswa SMP Kediri Kerjakan UN di RS

Penulis : Kontributor Kediri, M Agus Fauzul Hakim | Senin, 22 April 2013 | 13:12 WIB

KEDIRI, KOMPAS.com - Dua peserta Ujian Nasional tingkat Sekolah Menengah Pertama di Kota Kediri, Jawa Timur, terpaksa mengikuti ujian di Rumah Sakit Bhayangkara karena menjadi pasien rawat inap. Kedua siswa tersebut adalah Abimanyu asal SMP Pawyatan Dhaha serta Riski Fajar dari MTsN 2.

Salah satu dari mereka dirawat karena kecelakaan, dan satu lainnya karena penyakit dalam. Kepala Rumah Sakit Bhayangkara, Ajun Komisaris Besar Prima Heru Yuihartono mengatakan, keduanya mengerjakan soal dengan pengawasan yang tak kalah ketat dengan ujian yang dilakukan di sekolah.

Pihak RS juga memberi fasilitas ruangan yang mendukung untuk digunakan sebagai tempat ujian. "Di sana juga ada dua personil polri. Tempatnya juga telah kami siapkan," kata AKBP Prima Heru Yulihartono.

Sementara Wali Kota Kediri, Samsul Azhar, beserta rombongan melakukan kunjungan ke beberapa sekolah pelaksana UN seperti di SMPN 1, SMPN 2 dan SMPN 3. Dalam sidaknya itu, Wali Kota sempat memeriksa barang bawaan siswa berupa tas yang tertumpuk dan diletakkan di luar kelas.

Wali Kota memeriksa isinya. "Tidak ada barang yang mencurigakan, hanya bekal makanan," kata Samsul Azhar.

Wali Kota berlatar belakang dokter ini mengimbau kepada para guru maupun siswa agar tidak resah dan tidak mempedulikan isu kebocoran soal hingga peredaran kunci jawaban. Sebab, menurutnya, dengan komposisi soal yang bervariasi maka kecurangan dapat diminimalisasi.

Ia juga memastikan pelaksanaan ujian tahun ini berjalan lancar tanpa ada kendala, baik pada tahap pendistribusian soal maupun jumlahnya. " Semuanya lancar," imbuhnya.

Pelaksanaan UN setingkat SMP di Kediri tahun ini diikuti oleh 5.513 siswa kelas reguler serta 392 siswa dari paket B yang berasal dari 8 SMP Negeri dan 15 SMP swasta. Pelaksanaan UN ini juga mendapatkan pengamanan dari kepolisian.

"Kami terjunkan 111 personil," kata Ajun Komisaris Polisi Surono, Kepala Sub-bagian Humas Polres Kediri Kota.

Editor :

Glori K. Wadrianto


23.17 | 0 komentar | Read More

KOMPAS.com

Written By bopuluh on Sabtu, 20 April 2013 | 23.17

KOMPAS.comKOMPAS.comDPD Demokrat Jakarta Tunda Penyerahan DCSArumi Bachsin Belum Berani Rawat Organ IntimIni Cara Satpol PP agar Tak Dikenal Sebagai Tukang GusurPencarian Korban Longsor Pakai Semprotan AirPendatang Baru di Pasar Lesu DarahMajor Minor Terinspirasi Bunga SakuraPartai Demokrat Serahkan DCS ke KPU Hari IniKonflik Lahan Biru Maju Hampir 10 TahunCitra Scholastika Belum Nyaman dengan Rambut PendekBus Terguling di Kawasan Balekambang MalangSumut Incar Wisatawan MakassarJokowi Jadi Ikon Perlindungan Anak dan PerempuanRem Blong, Bus Hancurkan Tiga Mobil di BoyolaliHanura Serahkan DCS Tepat di Hari KartiniBerkunjung ke "Negeri di Atas Awan"


Notice: Undefined index: HTTP_USER_AGENT in /www/cyb2-wskcwp-02/public_html/kompascom2011/index.php on line 13
http://www.kompas.com/ News and Service Sun , 21 Apr 2013 13:15:11 +0000 id 2013 Kompas Cyber Media hourly 1 http://www.kompas.com http://www.kompas.com/data/images/logo_kompas_putih.gif 144 20 KOMPAS.com, Lebih Lengkap, Lebih Luas http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/04/21/13125922/DPD.Demokrat.Jakarta.Tunda.Penyerahan.DCS Sun , 21 Apr 2013 13:12:59 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/02/14/1553578-ibas-mundur-dari-dpr-t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">DPD Partai Demokrat DKI Jakarta menunda penyerahan DCS ke KPUD Propinsi DKI Jakarta hingga Senin 22/4/2013. <a href="http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/04/21/13125922/DPD.Demokrat.Jakarta.Tunda.Penyerahan.DCS">[...]</a> http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/04/21/13125922/DPD.Demokrat.Jakarta.Tunda.Penyerahan.DCS http://entertainment.kompas.com/read/xml/2013/04/21/13102392/Arumi.Bachsin.Belum.Berani.Rawat.Organ.Intim Sun , 21 Apr 2013 13:10:23 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/03/03/1947311-penampilan-arumi-bachsin-t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Jelang pernikahannya, untuk urusan organ intim, Arumi Bachsin belum berani melakukan perawatan. <a href="http://entertainment.kompas.com/read/xml/2013/04/21/13102392/Arumi.Bachsin.Belum.Berani.Rawat.Organ.Intim">[...]</a> http://entertainment.kompas.com/read/xml/2013/04/21/13102392/Arumi.Bachsin.Belum.Berani.Rawat.Organ.Intim http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/04/21/12580981/Ini.Cara.Satpol.PP.agar.Tak.Dikenal.Sebagai.Tukang.Gusur Sun , 21 Apr 2013 12:58:09 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/04/03/1825597-kepala-satpol-pp-dki-kukuh-t.JPG" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Ini cara Satpol PP untuk mengubah citranya sebagai tukang gusur. <a href="http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/04/21/12580981/Ini.Cara.Satpol.PP.agar.Tak.Dikenal.Sebagai.Tukang.Gusur">[...]</a> http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/04/21/12580981/Ini.Cara.Satpol.PP.agar.Tak.Dikenal.Sebagai.Tukang.Gusur http://regional.kompas.com/read/xml/2013/04/21/12460250/Pencarian.Korban.Longsor.Pakai.Semprotan.Air Sun , 21 Apr 2013 12:46:02 UTC+0700Proses pengangkatan korban yang tertimbun longsor di Desa Sukakarya, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut, memakai semprotan air <a href="http://regional.kompas.com/read/xml/2013/04/21/12460250/Pencarian.Korban.Longsor.Pakai.Semprotan.Air">[...]</a> http://regional.kompas.com/read/xml/2013/04/21/12460250/Pencarian.Korban.Longsor.Pakai.Semprotan.Air http://entertainment.kompas.com/read/xml/2013/04/21/12360521/Pendatang.Baru.di.Pasar.Lesu.Darah Sun , 21 Apr 2013 12:36:05 UTC+0700Industri musik di Indonesia sedang lesu darah. Namun, kilau panggung tetap menarik bagi para pendatang baru. <a href="http://entertainment.kompas.com/read/xml/2013/04/21/12360521/Pendatang.Baru.di.Pasar.Lesu.Darah">[...]</a> http://entertainment.kompas.com/read/xml/2013/04/21/12360521/Pendatang.Baru.di.Pasar.Lesu.Darah http://female.kompas.com/read/xml/2013/04/21/12352373/Major.Minor.Terinspirasi.Bunga.Sakura. Sun , 21 Apr 2013 12:35:23 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/04/21/1234521-major-minor-yosafat-dwi-kurniawan-rama-dauhan-yogie-pratama-dalam-sesi-runway-hits-senayan-city-fashion-nation-2013-t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Major Minor, Yosafat Dwi Kurniawan, Rama Dauhan, dan Yogie Pratama, mencuri perhatian dalam sesi &quot;Runway Hits&quot; di Senayan City Fashion Nation. <a href="http://female.kompas.com/read/xml/2013/04/21/12352373/Major.Minor.Terinspirasi.Bunga.Sakura.">[...]</a> http://female.kompas.com/read/xml/2013/04/21/12352373/Major.Minor.Terinspirasi.Bunga.Sakura. http://nasional.kompas.com/read/xml/2013/04/21/12283746/Partai.Demokrat.Serahkan.DCS.ke.KPU.Hari.Ini Sun , 21 Apr 2013 12:28:37 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/02/14/1553578-ibas-mundur-dari-dpr-t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Partai Demokrat akan menyerahkan daftar calon anggota legislatif sementara DCS pada Minggu 22/4/2013 siang ini. <a href="http://nasional.kompas.com/read/xml/2013/04/21/12283746/Partai.Demokrat.Serahkan.DCS.ke.KPU.Hari.Ini">[...]</a> http://nasional.kompas.com/read/xml/2013/04/21/12283746/Partai.Demokrat.Serahkan.DCS.ke.KPU.Hari.Ini http://regional.kompas.com/read/xml/2013/04/21/12102845/Konflik.Lahan.Biru.Maju.Hampir.10.Tahun. Sun , 21 Apr 2013 12:10:28 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2012/01/25/2135302t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Hampir 10 tahun konflik lahan di Desa Biru Maju, Kecamatan Telawang, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah belum juga selesai. <a href="http://regional.kompas.com/read/xml/2013/04/21/12102845/Konflik.Lahan.Biru.Maju.Hampir.10.Tahun.">[...]</a> http://regional.kompas.com/read/xml/2013/04/21/12102845/Konflik.Lahan.Biru.Maju.Hampir.10.Tahun. http://entertainment.kompas.com/read/xml/2013/04/21/12060147/Citra.Scholastika.Belum.Nyaman.dengan.Rambut.Pendek Sun , 21 Apr 2013 12:06:01 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/01/16/1412314-citra-scholastika-t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Citra Scholastika belum nyaman dengan gaya rambut barunya yang pendek. <a href="http://entertainment.kompas.com/read/xml/2013/04/21/12060147/Citra.Scholastika.Belum.Nyaman.dengan.Rambut.Pendek">[...]</a> http://entertainment.kompas.com/read/xml/2013/04/21/12060147/Citra.Scholastika.Belum.Nyaman.dengan.Rambut.Pendek http://regional.kompas.com/read/xml/2013/04/21/12054248/Bus.Terguling.di.Kawasan.Balekambang.Malang Sun , 21 Apr 2013 12:05:42 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/04/21/1210467-20130421dia-bus-terguling-di-malang.jpg-t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Bus pariwisata DK 9226 AB asal Surabaya, Minggu 21/4/2013 dinihari pukul 01.00 WIB terguling di tanjakan menuju Pantai Balekambang, Malang. <a href="http://regional.kompas.com/read/xml/2013/04/21/12054248/Bus.Terguling.di.Kawasan.Balekambang.Malang">[...]</a> http://regional.kompas.com/read/xml/2013/04/21/12054248/Bus.Terguling.di.Kawasan.Balekambang.Malang http://travel.kompas.com/read/xml/2013/04/21/11473312/Sumut.Incar.Wisatawan.Makassar Sun , 21 Apr 2013 11:47:33 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2012/06/27/2202079t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Provinsi Sumatera Utara mengincar wisatawan asal Makassar, Sulawesi Selatan untuk berlibur ke Sumatera Utara. <a href="http://travel.kompas.com/read/xml/2013/04/21/11473312/Sumut.Incar.Wisatawan.Makassar">[...]</a> http://travel.kompas.com/read/xml/2013/04/21/11473312/Sumut.Incar.Wisatawan.Makassar http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/04/21/11433195/Jokowi.Jadi.Ikon.Perlindungan.Anak.dan.Perempuan Sun , 21 Apr 2013 11:43:31 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/04/21/1141308-dukungan-jokowi-untuk-persija-t.JPG" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Masyarakat menyerukan penolakan kejahatan seksual terhadap perempuan dan anak-anak, Mingggu 21/4/2013. Hal ini perlu menjadi gerakan bersama. <a href="http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/04/21/11433195/Jokowi.Jadi.Ikon.Perlindungan.Anak.dan.Perempuan">[...]</a> http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/04/21/11433195/Jokowi.Jadi.Ikon.Perlindungan.Anak.dan.Perempuan http://regional.kompas.com/read/xml/2013/04/21/11381221/Rem.Blong..Bus.Hancurkan.Tiga.Mobil.di.Boyolali Sun , 21 Apr 2013 11:38:12 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/04/21/1100248-laka-byl-t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Kecelakaan beruntun melibatkan empat kendaraan roda empat di Jalan Raya Solo-Boyolali, Minggu pagi. Tiga mobil pun hancur. <a href="http://regional.kompas.com/read/xml/2013/04/21/11381221/Rem.Blong..Bus.Hancurkan.Tiga.Mobil.di.Boyolali">[...]</a> http://regional.kompas.com/read/xml/2013/04/21/11381221/Rem.Blong..Bus.Hancurkan.Tiga.Mobil.di.Boyolali http://nasional.kompas.com/read/xml/2013/04/21/1132094/Hanura.Serahkan.DCS.Tepat.di.Hari.Kartini Sun , 21 Apr 2013 11:32:09 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/04/21/1131347-berkas-dcs-partai-hanura-t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Hanura akan menyerahkan daftar calon legislatif sementara DCS ke Komisi Pemilihan Umum KPU tepat pada peringatan Hari Kartini, Minggu. <a href="http://nasional.kompas.com/read/xml/2013/04/21/1132094/Hanura.Serahkan.DCS.Tepat.di.Hari.Kartini">[...]</a> http://nasional.kompas.com/read/xml/2013/04/21/1132094/Hanura.Serahkan.DCS.Tepat.di.Hari.Kartini http://travel.kompas.com/read/xml/2013/04/21/11272345/Berkunjung.ke.Negeri.di.Atas.Awan Sun , 21 Apr 2013 11:27:23 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/04/21/1104033-kelurahan-gura-bunga-t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Berwisata ke Pulau Tidore, Provinsi Maluku Utara, terasa kurang lengkap jika belum menginjakkan kaki ke Gura Bunga. Banyak pejabat datang ke ini. <a href="http://travel.kompas.com/read/xml/2013/04/21/11272345/Berkunjung.ke.Negeri.di.Atas.Awan">[...]</a> http://travel.kompas.com/read/xml/2013/04/21/11272345/Berkunjung.ke.Negeri.di.Atas.Awan

KOMPAS.comKOMPAS.comDPD Demokrat Jakarta Tunda Penyerahan DCSArumi Bachsin Belum Berani Rawat Organ IntimIni Cara Satpol PP agar Tak Dikenal Sebagai Tukang GusurPencarian Korban Longsor Pakai Semprotan AirPendatang Baru di Pasar Lesu DarahMajor Minor Terinspirasi Bunga SakuraPartai Demokrat Serahkan DCS ke KPU Hari IniKonflik Lahan Biru Maju Hampir 10 TahunCitra Scholastika Belum Nyaman dengan Rambut PendekBus Terguling di Kawasan Balekambang MalangSumut Incar Wisatawan MakassarJokowi Jadi Ikon Perlindungan Anak dan PerempuanRem Blong, Bus Hancurkan Tiga Mobil di BoyolaliHanura Serahkan DCS Tepat di Hari KartiniBerkunjung ke "Negeri di Atas Awan"


Notice: Undefined index: HTTP_USER_AGENT in /www/cyb2-wskcwp-02/public_html/kompascom2011/index.php on line 13
http://www.kompas.com/ News and Service Sun , 21 Apr 2013 13:15:11 +0000 id 2013 Kompas Cyber Media hourly 1 http://www.kompas.com http://www.kompas.com/data/images/logo_kompas_putih.gif 144 20 KOMPAS.com, Lebih Lengkap, Lebih Luas http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/04/21/13125922/DPD.Demokrat.Jakarta.Tunda.Penyerahan.DCS Sun , 21 Apr 2013 13:12:59 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/02/14/1553578-ibas-mundur-dari-dpr-t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">DPD Partai Demokrat DKI Jakarta menunda penyerahan DCS ke KPUD Propinsi DKI Jakarta hingga Senin 22/4/2013. <a href="http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/04/21/13125922/DPD.Demokrat.Jakarta.Tunda.Penyerahan.DCS">[...]</a> http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/04/21/13125922/DPD.Demokrat.Jakarta.Tunda.Penyerahan.DCS http://entertainment.kompas.com/read/xml/2013/04/21/13102392/Arumi.Bachsin.Belum.Berani.Rawat.Organ.Intim Sun , 21 Apr 2013 13:10:23 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/03/03/1947311-penampilan-arumi-bachsin-t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Jelang pernikahannya, untuk urusan organ intim, Arumi Bachsin belum berani melakukan perawatan. <a href="http://entertainment.kompas.com/read/xml/2013/04/21/13102392/Arumi.Bachsin.Belum.Berani.Rawat.Organ.Intim">[...]</a> http://entertainment.kompas.com/read/xml/2013/04/21/13102392/Arumi.Bachsin.Belum.Berani.Rawat.Organ.Intim http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/04/21/12580981/Ini.Cara.Satpol.PP.agar.Tak.Dikenal.Sebagai.Tukang.Gusur Sun , 21 Apr 2013 12:58:09 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/04/03/1825597-kepala-satpol-pp-dki-kukuh-t.JPG" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Ini cara Satpol PP untuk mengubah citranya sebagai tukang gusur. <a href="http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/04/21/12580981/Ini.Cara.Satpol.PP.agar.Tak.Dikenal.Sebagai.Tukang.Gusur">[...]</a> http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/04/21/12580981/Ini.Cara.Satpol.PP.agar.Tak.Dikenal.Sebagai.Tukang.Gusur http://regional.kompas.com/read/xml/2013/04/21/12460250/Pencarian.Korban.Longsor.Pakai.Semprotan.Air Sun , 21 Apr 2013 12:46:02 UTC+0700Proses pengangkatan korban yang tertimbun longsor di Desa Sukakarya, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut, memakai semprotan air <a href="http://regional.kompas.com/read/xml/2013/04/21/12460250/Pencarian.Korban.Longsor.Pakai.Semprotan.Air">[...]</a> http://regional.kompas.com/read/xml/2013/04/21/12460250/Pencarian.Korban.Longsor.Pakai.Semprotan.Air http://entertainment.kompas.com/read/xml/2013/04/21/12360521/Pendatang.Baru.di.Pasar.Lesu.Darah Sun , 21 Apr 2013 12:36:05 UTC+0700Industri musik di Indonesia sedang lesu darah. Namun, kilau panggung tetap menarik bagi para pendatang baru. <a href="http://entertainment.kompas.com/read/xml/2013/04/21/12360521/Pendatang.Baru.di.Pasar.Lesu.Darah">[...]</a> http://entertainment.kompas.com/read/xml/2013/04/21/12360521/Pendatang.Baru.di.Pasar.Lesu.Darah http://female.kompas.com/read/xml/2013/04/21/12352373/Major.Minor.Terinspirasi.Bunga.Sakura. Sun , 21 Apr 2013 12:35:23 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/04/21/1234521-major-minor-yosafat-dwi-kurniawan-rama-dauhan-yogie-pratama-dalam-sesi-runway-hits-senayan-city-fashion-nation-2013-t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Major Minor, Yosafat Dwi Kurniawan, Rama Dauhan, dan Yogie Pratama, mencuri perhatian dalam sesi &quot;Runway Hits&quot; di Senayan City Fashion Nation. <a href="http://female.kompas.com/read/xml/2013/04/21/12352373/Major.Minor.Terinspirasi.Bunga.Sakura.">[...]</a> http://female.kompas.com/read/xml/2013/04/21/12352373/Major.Minor.Terinspirasi.Bunga.Sakura. http://nasional.kompas.com/read/xml/2013/04/21/12283746/Partai.Demokrat.Serahkan.DCS.ke.KPU.Hari.Ini Sun , 21 Apr 2013 12:28:37 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/02/14/1553578-ibas-mundur-dari-dpr-t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Partai Demokrat akan menyerahkan daftar calon anggota legislatif sementara DCS pada Minggu 22/4/2013 siang ini. <a href="http://nasional.kompas.com/read/xml/2013/04/21/12283746/Partai.Demokrat.Serahkan.DCS.ke.KPU.Hari.Ini">[...]</a> http://nasional.kompas.com/read/xml/2013/04/21/12283746/Partai.Demokrat.Serahkan.DCS.ke.KPU.Hari.Ini http://regional.kompas.com/read/xml/2013/04/21/12102845/Konflik.Lahan.Biru.Maju.Hampir.10.Tahun. Sun , 21 Apr 2013 12:10:28 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2012/01/25/2135302t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Hampir 10 tahun konflik lahan di Desa Biru Maju, Kecamatan Telawang, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah belum juga selesai. <a href="http://regional.kompas.com/read/xml/2013/04/21/12102845/Konflik.Lahan.Biru.Maju.Hampir.10.Tahun.">[...]</a> http://regional.kompas.com/read/xml/2013/04/21/12102845/Konflik.Lahan.Biru.Maju.Hampir.10.Tahun. http://entertainment.kompas.com/read/xml/2013/04/21/12060147/Citra.Scholastika.Belum.Nyaman.dengan.Rambut.Pendek Sun , 21 Apr 2013 12:06:01 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/01/16/1412314-citra-scholastika-t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Citra Scholastika belum nyaman dengan gaya rambut barunya yang pendek. <a href="http://entertainment.kompas.com/read/xml/2013/04/21/12060147/Citra.Scholastika.Belum.Nyaman.dengan.Rambut.Pendek">[...]</a> http://entertainment.kompas.com/read/xml/2013/04/21/12060147/Citra.Scholastika.Belum.Nyaman.dengan.Rambut.Pendek http://regional.kompas.com/read/xml/2013/04/21/12054248/Bus.Terguling.di.Kawasan.Balekambang.Malang Sun , 21 Apr 2013 12:05:42 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/04/21/1210467-20130421dia-bus-terguling-di-malang.jpg-t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Bus pariwisata DK 9226 AB asal Surabaya, Minggu 21/4/2013 dinihari pukul 01.00 WIB terguling di tanjakan menuju Pantai Balekambang, Malang. <a href="http://regional.kompas.com/read/xml/2013/04/21/12054248/Bus.Terguling.di.Kawasan.Balekambang.Malang">[...]</a> http://regional.kompas.com/read/xml/2013/04/21/12054248/Bus.Terguling.di.Kawasan.Balekambang.Malang http://travel.kompas.com/read/xml/2013/04/21/11473312/Sumut.Incar.Wisatawan.Makassar Sun , 21 Apr 2013 11:47:33 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2012/06/27/2202079t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Provinsi Sumatera Utara mengincar wisatawan asal Makassar, Sulawesi Selatan untuk berlibur ke Sumatera Utara. <a href="http://travel.kompas.com/read/xml/2013/04/21/11473312/Sumut.Incar.Wisatawan.Makassar">[...]</a> http://travel.kompas.com/read/xml/2013/04/21/11473312/Sumut.Incar.Wisatawan.Makassar http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/04/21/11433195/Jokowi.Jadi.Ikon.Perlindungan.Anak.dan.Perempuan Sun , 21 Apr 2013 11:43:31 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/04/21/1141308-dukungan-jokowi-untuk-persija-t.JPG" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Masyarakat menyerukan penolakan kejahatan seksual terhadap perempuan dan anak-anak, Mingggu 21/4/2013. Hal ini perlu menjadi gerakan bersama. <a href="http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/04/21/11433195/Jokowi.Jadi.Ikon.Perlindungan.Anak.dan.Perempuan">[...]</a> http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/04/21/11433195/Jokowi.Jadi.Ikon.Perlindungan.Anak.dan.Perempuan http://regional.kompas.com/read/xml/2013/04/21/11381221/Rem.Blong..Bus.Hancurkan.Tiga.Mobil.di.Boyolali Sun , 21 Apr 2013 11:38:12 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/04/21/1100248-laka-byl-t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Kecelakaan beruntun melibatkan empat kendaraan roda empat di Jalan Raya Solo-Boyolali, Minggu pagi. Tiga mobil pun hancur. <a href="http://regional.kompas.com/read/xml/2013/04/21/11381221/Rem.Blong..Bus.Hancurkan.Tiga.Mobil.di.Boyolali">[...]</a> http://regional.kompas.com/read/xml/2013/04/21/11381221/Rem.Blong..Bus.Hancurkan.Tiga.Mobil.di.Boyolali http://nasional.kompas.com/read/xml/2013/04/21/1132094/Hanura.Serahkan.DCS.Tepat.di.Hari.Kartini Sun , 21 Apr 2013 11:32:09 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/04/21/1131347-berkas-dcs-partai-hanura-t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Hanura akan menyerahkan daftar calon legislatif sementara DCS ke Komisi Pemilihan Umum KPU tepat pada peringatan Hari Kartini, Minggu. <a href="http://nasional.kompas.com/read/xml/2013/04/21/1132094/Hanura.Serahkan.DCS.Tepat.di.Hari.Kartini">[...]</a> http://nasional.kompas.com/read/xml/2013/04/21/1132094/Hanura.Serahkan.DCS.Tepat.di.Hari.Kartini http://travel.kompas.com/read/xml/2013/04/21/11272345/Berkunjung.ke.Negeri.di.Atas.Awan Sun , 21 Apr 2013 11:27:23 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/04/21/1104033-kelurahan-gura-bunga-t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Berwisata ke Pulau Tidore, Provinsi Maluku Utara, terasa kurang lengkap jika belum menginjakkan kaki ke Gura Bunga. Banyak pejabat datang ke ini. <a href="http://travel.kompas.com/read/xml/2013/04/21/11272345/Berkunjung.ke.Negeri.di.Atas.Awan">[...]</a> http://travel.kompas.com/read/xml/2013/04/21/11272345/Berkunjung.ke.Negeri.di.Atas.Awan


23.17 | 0 komentar | Read More

Wakil Ketua DPR: Plt Menkeu Saja Tidak Cukup

Written By bopuluh on Jumat, 19 April 2013 | 23.17

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Mohamad Sohibul Iman meminta Presiden Susilo Bambang Yudhohono menunjuk menteri ekonomi baru. Penunjukkan Hatta Rajasa sebagai pelaksana tugas (Plt) Menkeu, dianggapnya tidak cukup untuk menangani tugas Menkeu dalam mengelola keuangan negara.

"Dalam situasi stabilitas makro ekonomi seperti sekarang ini, harusnya Pelaksana Tugas Menkeu tidak cukup. Saya harap nanti ada Menkeu definitif yang ditetapkan oleh Presiden. Jadi pilihan ke Pak Hatta ini hanya bersifat sementara sebelum diputuskan Menkeu definitif," kata Sohibul Iman melalui siaran pers yang diterima wartawan, Sabtu (20/4/2013).

Sohibul khawatir, Hatta tidak dapat menjalankan tugasnya dengan baik mengingat posisi dia sebagai Ketua Umum Partai Amanat Nasional sekaligus Menteri Koordinator Perekonomian.

"Bagaimanapun juga kondisi Pak Hatta sebagai ketua umum partai sekaligus Menko Perekonomian sudah cukup banyak menyita waktu dan tenaga beliau," ujarnya.

Meskipun demikian, lanjut Sohibul, pihaknya menghargai hak keputusan Presiden dalam menunjuk Hatta sebagai Plt Menkeu menggantikan Agus Martowardojo yang terpilih sebagai Gubernur Bank Indonesia periode 2014-2019 tersebut. Penunjukkan Hatta sebagai Plt Menkeu ini, katanya, merupakan hak prerogatif Presden.

Sohibul juga menyampaikan penilaiannya mengenai kriteria Menkeu baru yang dibutuhkan untuk menggantikan Agus. Menurutnya, Menkeu baru harus pruden mengelola kebijakan fiskal, serta tidak mudah meberikan jaminan proyek-proyek strategis yang berdampak signifikan secara fiskal.

Menkeu baru juga diharapkan mampu independen dalam mengambil keputusan dan bertindak profesional dalam bekerja, serta mempentingkan kepentingan publik di atas kepentingan golongan.

"Ketiga hal ini penting mengingat posisi Menkeu sangat strategis dalam mengelola keuangan negara  ini. Terlebih tahun 2013-2014 adalah tahun politik, banyak kepentingan, banyak tekanan dan banyak tantangan yang harus dihadapi," kata Sohibul.

Politisi Partai Keadilan Sejahtera ini pun mengingatkan, masih banyak pekerjaan rumah bagi seorang Menkeu yang harus diselesaikan. Permasalahan di Kemenkeu, katanya, masih cukup banyak.

"Yang terdekat, bagaimana memitigasi risiko terkait kebijakan subsidi energi, optimalisasi dan pembenahan sektor perpajakan, reformasi birokrasi kementrian, rendahnya serapan anggaran, belum efektifnya APBN sebagai pendorong pertumbuhan dan peningkatan kesejahteraan,  kondisi fundamental makroekonomi yang semakin tertekan, serta resesi global yang masih belum pulih" ungkap Sohibul.

Seperti diberitakan sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono resmi menunjuk Hatta Rajasa sebagai Plt Menkeu menggantikan Agus Marto. Penunjukkan ini berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 45/M Tahun 2013 yang ditandatangani oleh Presiden Yudhoyono pada Jumat (19/4/2013).

Juru Bicara Kepresidenan, Julian Aldrin Pasha memastikan, jabatan Hatta sebagai Plt Menkeu ini hanya sementara, atau tidak sampai masa kerja Kabinet Indonesia II berakhir pada 2014 nanti. "Tapi, saya belum mendapat informasi kapan Bapak Presiden akan umumkan (menkeu definitif)," kata Julian, Jumat.


23.17 | 0 komentar | Read More

Membuat Aturan Menonton TV bagi Anak

KOMPAS.com - Menonton TV bagaikan mengonsumsi gula, jika terlalu banyak bisa berbahaya.  Para ahli juga merekomendasikan agar anak tidak menonton televisi lebih dari dua jam setiap hari, bahkan anak yang berusia kurang dari dua tahun tidak dianjurkan menonton TV sama sekali.

Beberapa penelitian menunjukkan, makin banyak waktu yang dihabiskan di depan TV, makin besar risiko kegemukan. Hal itu bukan hanya berlaku bagi orang dewasa tapi juga anak-anak. Psikolog Ratih Ibrahim bahkan mengatakan terlalu banyak menonton membuat anak jadi pembosan. Hal ini dikarenakan cahaya yang terang dari layar TV membuat kehidupan nyata terlihat lebih suram.

Meski begitu, sebenarnya beberapa program di TV bisa dijadikan sumber pelajaran bagi anak. Jadi tidak ada salahnya memberikan izin bagi si kecil untuk menyaksikan acara-acara yang bersifat mendidik. 

Berikut beberapa kiat untuk memonitor kegiatan menonton TV anak.

1. Batasi waktunya
Tidak lebih dari dua jam perhari. Jika anak sudah terlanjur ketagihan nonton, maka kurangilah waktu menontonnya secara bertahap. Hindari meletakkan TV di kamar dan mematikan TV setiap waktu makan tiba.

2. Dampingi
Dengan mendampinginya langsung, orangtua dapat memberikan pendidikan yang lebih efektif pada anak. Terutama bagi tayangan-tayangan yang tidak boleh mereka tonton. Anak juga akan menangkap pesan bahwa apa yang sedang mereka lakukan penting bagi orangtuanya karena Anda menyempatkan diri untuk mendampinginya.

3. Letakkan TV di tempat yang tidak nyaman
Satu alasan mengapa orang betah berlama-lama menonton TV adalah suasana menonton yang dibuat nyaman. Maka cobalah ubah suasana menonton TV menjadi tidak nyaman. Seperti di tempat yang ramai, sempit, dan terpencil.

4. Pilih tayangan yang tenang
Selain membatasi waktu menonton, tayangan yang ditonton juga perlu jadi perhatian. Tayangan yang tenang dengan tempo yang lambat akan memberikan kesempatan bagi anak untuk berpikir. Kartun petualangan atau action yang penuh kekerasan akan membingungkan anak, bahkan mempengaruhi perilaku anak menjadi lebih agresif. Begitu pula dengan tayangan menyeramkan. Sebaiknya, pilihlah tayangan yang penuh interaksi yang menginspirasi anak untuk membuat suara, mengucapkan kata, bernyanyi, dan menari.

5. Tontonlah tayangannya, bukan TV-nya.
Daripada membiarkan anak Anda duduk dan menonton tayangan apapun di TV, lebih baik susunlah tayangan yang anak akan tonton. Dan matikan TV langsung setelah tayangan selesai. Hindari kebiasaan menjadikan TV sebagai suara latar di rumah.


23.17 | 0 komentar | Read More

Kios Dibongkar, Pedagang Pasar Minggu Lapor Polisi

Kios Dibongkar, Pedagang Pasar Minggu Lapor Polisi

Penulis : Robertus Belarminus | Sabtu, 20 April 2013 | 13:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Perwakilan pedagang di Stasiun Pasar Minggu kios dan lapak jualannya ditertibkan, melaporkan tindak kekerasan dalam proses penertiban tersebut ke Polda Metro Jaya, Sabtu (20/4/2013).

Dalam surat elektronik yang diberikan kepada wartawan, LBH Jakarta selaku kuasa hukum dari Persatuan Pegiat Usaha se-Jabodetabek (Perpustabek) yang merupakan paguyuban dari ribuan pegiat usaha kecil di Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi, hendak melaporkan tindak kekerasan yang diduga dilakukan aparat PKD dan Polsuska saat menggusur kios-kios pedangang di Stasiun Pasar Minggu pada Kamis(18/4/2013) lalu.

"Penggusuran diawali tindakan kekerasan terhadap pedagang yang bertahan, akibatnya belasan pedagang mengalami luka-luka. Pedagang akan melaporkan tindakan kekerasan yang dilakukan terhadap pedagang," tulis LBH Jakarta dalam keterangannya kepada wartawan, Sabtu.

Sebelumnya, penertiban kios dan lapak pedagang dilakukan pihak PT KAI pada Kamis kemarin. Aksi dorong-dorongan pun terjadi saat berlangsungnya penertiban kios tersebut. Sekitar 89 lapak dan kios dibongkar dalam penertiban yang terjadi di stasiun Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Beberapa pedagang disebut mengalami aksi kekerasan dari petugas PKD dan Polsuska saat berlangsungnya penertiban.

Sementara itu, pantauan Kompas.com, perwakilan pedagang yang ditemani kuasa hukumnya dari LBH Jakarta tiba di Polda Metro Jaya sekitar pukul 11.00 WIB. Saat ini, pihak LBH dan pedagang Pasar Minggu masih membuat laporan di Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polda Metro Jaya.


23.17 | 0 komentar | Read More

PAN Kelebihan Bakal Caleg

PAN Kelebihan Bakal Caleg

Penulis : Icha Rastika | Sabtu, 20 April 2013 | 13:12 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Amanat Nasional (PAN) mengaku kelebihan bakal calon legislatif. Wakil Ketua Umum PAN, Drajad Wibowo, mengungkapkan, jumlah bakal caleg yang mendaftarkan diri sudah mencapai 200 persen dari kuota kursi di DPR

Kelebihan bakal caleg itu yang menjadi salah satu alasan PAN belum menyerahkan daftar calon legislatif sementara (DCS) ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). "PAN kelebihan bacaleg (bakal caleg) secara signifikan. Itu sebabnya masih perlu penyempurnaan," ungkap Drajad.

Menurut Drajad, pihaknya belum menyerahkan DCS ke KPU karena masih perlu waktu untuk menyeleksi bakal caleg dengan menampung aspirasi masyarakat lebih banyak. Dengan dimikian, diharapkan nama-nama yang diserahkan ke KPU nantinya sudah melalui proses seleksi yang sempurna.

"Karena tidak ada gunanya juga menyerahkan terlalu awal. Lebih baik waktu yang disediakan KPU itu dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk penyempurnaan, untuk menampung sebanyak mungkin aspirasi kader dan simpatisan PAN, serta masyarakat umum yang tertarik pada PAN sehingga DCS yang diserahkan nantinya benar-benar yang terbaik," ujarnya.

Dia mengatakan, rencananya PAN akan menyerahkan DCS ke KPU pada Minggu (21/4/2013) atau pada hari terakhir penyerahan, Senin  mendatang. Kendati demikian, Drajad memastikan partainya telah memenuhi persyaratan kuota 30 persen keterwakilan perempuan. "Jumlah caleg perempuan sudah lebih dari 30 persen, tapi kami mau sempurnakan penyebarannya per dapil (daerah pemilihan)," ucap Drajad.

KPU membuka pendaftaran bagi partai politik untuk menyerahkan DCS hingga tanggal 22 April. Hingga kini, baru ada satu partai yang menyerahkan DCS yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Sebagian besar partai masih berkutat pada kelengkapan syarat administrasi.

Editor :

Egidius Patnistik


23.17 | 0 komentar | Read More

Wakil Dubes AS Dapatkan Ucapan Belasungkawa Atas Bom Boston

Written By bopuluh on Kamis, 18 April 2013 | 23.17

Wakil Dubes AS Dapatkan Ucapan Belasungkawa Atas Bom Boston

Penulis : Regina Rukmorini | Jumat, 19 April 2013 | 13:12 WIB

SOLO, KOMPAS.com - Wakil Duta Besar AS Kristen F Bauer mendapatkan banyak ucapan bela sungkawa dari para tokoh agama di Solo, Jawa Tengah, atas musibah bom yang menimpa Boston.

"Saya berterima kasih atas ungkapan dukacita dan simpati mendalam dari warga Solo atas musibah mengerikan yang baru saja dialami warga AS di Boston," ujarnya, saat ditemui usai pertemuan dengan para tokoh lintas agama di Mesjid Agung Surakarta, Solo, Jawa Tengah, Jumat (19/4/2013).

Kristen adalah warga AS kelahiran Boston. Dalam kesempatan itu, dia pun mengungkapkan keprihatinan yang mendalam atas musibah tersebut. Hingga sa at ini, belum diketahui pelaku dan motif pemboman tersebut.

Saya berterima kasih atas ungkapan dukacita dan simpati mendalam dari warga Solo atas musibah mengerikan yang baru saja dialami warga AS di Boston.

-- Kristen F Bauer


23.17 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger